Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, kategori penerima pinjaman atau borrower fintech peer to peer (P2P) lending.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan berdasarkan gender, perempuan mendominasi penerima pinjaman dari fintech P2P lending per November 2024.
"Berdasarkan gender borrower, outstanding pembiayaan kepada perempuan mencapai 54,34% dari total outstanding pembiayaan perorangan," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (9/1).
Berdasarkan kelompok usia, Agusman menyampaikan outstanding pembiayaan didominasi borrower kelompok usia 19-34 tahun. Adapun porsinya sebesar 51,52%, dari total outstanding pinjaman perorangan per November 2024.
Baca Juga: OJK Tingkatkan Pengawasan Kripto: Fokus pada Transparansi dan Keamanan Pasar
Sementara itu, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending per November 2024 mencapai Rp 75,60 triliun. Pencapaian per November 2024 tumbuh sebesar 27,32% Year on Year (YoY).
Agusman juga mengungkapkan tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 industri per November 2024 sebesar 2,52%, atau meningkat dibandingkan TWP90 per Oktober 2024 yang sebesar 2,37%. Dia membeberkan pembiayaan bermasalah didominasi oleh kalangan usia 19-34 tahun dengan porsi 53,48% per November 2024.
Lebih lanjut, Agusman menerangkan ada 21 penyelenggara fintech P2P lending yang memiliki TWP90 di atas 5% per November 2024. Jumlahnya tercatat meningkat dibandingkan posisi per Oktober 2024 yang sebanyak 19 penyelenggara.
"Terdapat 21 penyelenggara fintech lending dengan TWP90 di atas 5%, didominasi oleh penyelenggara yang fokus pada sektor produktif," ujar Agusman.
Selanjutnya: 10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dimasak dengan Air Fryer
Menarik Dibaca: IHSG Konsolidasi, Yugen Sekuritas Rekomendasikan Saham-Saham Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News