Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi piutang pembiayaan industri pembiayaan atau multifinance dapat tumbuh lebih tinggi pada tahun ini dibandingkan pencapaian pada 2024.
"Adapun piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan diperkirakan tumbuh 8%-10% pada 2025," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers, Selasa (11/2).
Mahendra mengatakan, OJK akan senantiasa melakukan review outlook secara berkala untuk diselaraskan dengan perkembangan outlook pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebelumnya, Mahendra sempat bilang, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai Rp 530,46 triliun per Desember 2024. Nilai tersebut tumbuh sebesar 6,82% secara Year on Year (YoY).
"Didukung pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 9,66% YoY," kata dia, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Aslindo Sebut POJK 41/2024 Bakal Beri Dampak Positif bagi Industri LKM
Jika ditelaah berdasarkan data OJK, pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan terbilang melambat dibandingkan pencapaian pertumbuhan per November 2024 yang sebesar 7,27% YoY dengan nilai Rp 501,37 triliun.
Sementara itu, Mahendra juga menuturkan profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,75% dan NPF gross sebesar 2,70% per Desember 2024.
Baik NPF net dan gross perusahaan pembiayaan tercatat membaik, jika dibandingkan pencapaian per November 2024 yang masing-masing sebesar 0,81% dan 2,71%.
Adapun gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat meningkat di level 2,31 kali per Desember 2024 dari level 2,30 kali per November 2024. Meskipun demikian, angka itu masih jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
Selanjutnya: Mandiri Utama Finance Targetkan Pembiayaan Dana Tunai Mencapai Rp 5 Triliun di 2025
Menarik Dibaca: Depresi Besar Lain akan Datang, Robert Kiyoaki Minta Beli 3 Aset Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News