Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pendapatan premi dari asuransi unitlink atau Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) mengalami kontraksi sebesar 18,23% secara year on year (YoY) pada Mei 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyebutkan bahwa premi asuransi unitlink tercatat senilai Rp 19,79 triliun, terkontraksi 18,23% YoY, dengan komposisi 26,92% dari total premi pada Mei 2024.
"OJK terus mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk mengembangkan produk proteksi agar dapat memberikan perlindungan terhadap risiko terkait jiwa pemegang polis, sehingga dapat meningkatkan kontribusi positif bagi produktivitas masyarakat," ujar Ogi dalam jawaban tertulis, Senin (8/7).
Baca Juga: Asuransi Tradisional Mendominasi 73,08% Premi Asuransi Jiwa
PT BNI Life Insurance (BNI Life) melaporkan pendapatan premi unitlink hingga Juni 2024 tumbuh 7,8% atau senilai Rp 604,5 miliar secara YoY.
Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan, menilai prospek asuransi unitlink masih positif, terutama karena pendapatan premi unitlink perusahaan masih menunjukkan pertumbuhan hingga Juni 2024.
"Kami menargetkan pendapatan premi sepanjang tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun atau tumbuh 4% dari pencapaian premi unitlink tahun 2023," ujar Eben kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).
Untuk mengoptimalkan pendapatan premi, BNI Life menerapkan sejumlah strategi seperti mengadakan seminar, webinar, dan workshop untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat produk unitlink. Mereka juga menyediakan produk unitlink yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan profil risiko nasabah.
Selain itu, BNI Life terus meluncurkan produk-produk dengan fitur tambahan seperti perlindungan kesehatan atau investasi yang menarik. Dengan strategi-strategi ini, BNI Life yakin dapat meningkatkan daya tarik produk unitlink dan mendorong peningkatan premi.
PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) berfokus pada peningkatan produktivitas produk tradisional berbasis proteksi, sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Head of Corporate Secretariat IFG Life, Gatot Harydisaat, melaporkan pendapatan premi unitlink mencapai Rp 33 miliar pada Juni 2024. Meskipun tidak menyebutkan total pendapatan premi secara keseluruhan, ia menyatakan jumlah tersebut sekitar 5% dari total pendapatan premi IFG Life.
"Kami optimistis pendapatan premi unitlink dapat tumbuh positif dengan mengedepankan pengelolaan investasi berbasis tata kelola yang baik dan mitigasi risiko yang prudent, sehingga dapat memberikan hasil investasi yang menarik bagi nasabah," ujar Gatot saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (12/7).
Baca Juga: Unitlink Pasar Uang Beri Imbal Terbesar
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa meskipun premi unitlink menghadapi berbagai tantangan, masih terdapat ketertarikan masyarakat terhadap produk ini. Pada kuartal I-2024, premi unitlink tercatat senilai Rp 19,22 triliun.
Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, memproyeksikan bahwa prospek unitlink masih akan terus bertumbuh positif, dipengaruhi oleh kinerja pasar modal yang tetap positif, seiring meningkatnya keyakinan pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga Bank Sentral AS (Fed Fund Rate-FFR) serta valuasi menarik dari emiten-emiten besar (big caps).
"AAJI senantiasa mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk mengembangkan produk unitlink yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan segmen pasar. Tak hanya itu, edukasi nasabah, peningkatan layanan, transparansi, dan diversifikasi investasi menjadi langkah utama yang difokuskan AAJI untuk mempertahankan nasabah," ujar Togar kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).
AAJI juga menggandeng seluruh perusahaan asuransi untuk mengembangkan strategi yang efektif, seperti edukasi nasabah, inovasi produk, peningkatan layanan, transparansi informasi, dan diversifikasi investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News