kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pendapatan Premi Asuransi Properti Tumbuh per Juli 2024, Ini Penyebabnya


Kamis, 29 Agustus 2024 / 06:02 WIB
Pendapatan Premi Asuransi Properti Tumbuh per Juli 2024, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Sejumlah asuransi umum cetak kenaikan pendapatan premi asuransi premi per Juli 2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah asuransi umum mencatatkan pertumbuhan signifikan lini bisnis asuransi properti per Juli 2024. Salah satunya dirasakan PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI).

Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan perusahaan berhasil meraih pendapatan premi asuransi properti sebesar Rp 299 miliar hingga Juli 2024.

"Nilai itu meningkat 20%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ucapnya kepada Kontan, Senin (26/8).

Linggawati menerangkan pertumbuhan premi asuransi properti tersebut utamanya didukung dari sektor komersial dan industrial sebesar 95%, sedangkan dari sektor rumah tinggal masih sekitar 5%.

Lebih lanjut, Linggawati menyampaikan GEGI memiliki sekitar 8.000 nasabah rumah tinggal hingga Juli 2024. Dia bilang sekitar 25% merupakan nasabah yang terikat dengan kredit bank.

Hal yang menarik, yaitu bank umumnya hanya mempersyaratkan asuransi kebakaran saja untuk aset kredit kepemilikan rumah, sedangkan nasabah non kredit bank lebih sadar membeli asuransi gempa bumi untuk melindungi aset.

Baca Juga: Premi Asuransi Kredit Turun di Juni 2024, Perusahaan Asuransi Siapkan Strategi Baru

"GEGI terus berupaya untuk memberikan literasi dan kampanye kepada masyarakat terutama melalui jalur distribusi bank, agen, maupun pialang asuransi, bahwa Indonesia dikelilingi oleh ring of fire dengan ragam bencana alam yang mengancam, terutama risiko gempa bumi. Dengan demikian, masyarakat yang memiliki aset di sektor rumah tinggal membeli asuransi gempa bumi," katanya.

Senada dengan GEGI, PT Asuransi Asei Indonesia juga mencatatkan kinerja positif terkait pendapatan premi asuransi properti hingga Juli 2024. Kepala Divisi Klaim & Subrogasi Asei Eko Sulistyo Raharjo menyebut total pendapatan premi asuransi properti perusahaan mencapai Rp 14,8 miliar hingga Juli 2024. 

"Nilai itu mengalami pertumbuhan sebesar 90%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2023," ucapnya kepada Kontan, Senin (26/8).

Eko menerangkan peningkatan itu terutama didorong oleh meningkatnya beberapa saluran distribusi yang diterapkan Asei, misalnya memperbesar kerja sama dengan broker, memperkuat keagenan, dan crossing dengan produk lainnya.

Eko menambahkan peningkatan premi yang diterima Asei kebanyakan dari sektor manufaktur atau bisnis, bukan dari sektor kredit perumahan. Dia bilang hanya sebagian kecil saja porsi asuransi rumah dari perbankan tertentu yang bekerja sama dengan Asei.

Dia menyebut salah satu penyebab utama proporsi rumah tanpa kredit yang menggunakan asuransi properti masih relatif kecil karena masih rendahnya kesadaran di kalangan masyarakat mengenai pentingnya asuransi properti dan rendahnya literasi asuransi terhadap risiko kebakaran.

"Kebanyakan kredit perumahan berada di lingkungan perumahan bukan berarti hal itu aman dari risiko kebakaran," tuturnya.

Meskipun demikian, Eko mengatakan Asei melalui cabang-cabang terus melakukan edukasi secara mandiri maupun melalui perbankan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa risiko terhadap properti tetap ada, baik rumah tersebut masih kredit maupun tidak.

Baca Juga: Premi Asuransi Kredit ASEI Turun 50% Jadi Rp 13,5 Miliar per Juni 2024

Sementara itu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance menyebut pendapatan premi perusahaan dari lini bisnis asuransi properti mencapai Rp 2,2 triliun sampai Juli 2024.

"Nilai tersebut meningkat signifikan sebesar 157%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu," ujar Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat kepada Kontan, Selasa (27/8).

Tatang menyebut pencapaian positif itu tak terlepas dari kesadaran masyarakat, termasuk perusahaan maupun individu, terkait pentingnya asuransi properti.

"Sebab, asuransi properti memberikan jaminan atas risiko kerugian pada aset, bangunan, dan keseluruhan isi pada bangunan yang dimiliki oleh perusahaan atau individu," ungkap Tatang.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi properti pada kuartal I-2024 mencapai Rp 9,59 triliun. Nilai itu tumbuh 51%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×