Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Industri multifinance mencatatkan tren pertumbuhan positif di awal tahun ini. Sepanjang Januari 2014, Bank Indonesia (BI) mencatat total pembiayaan multifinance mencapai Rp 350,9 triliun.
Total pembiayaan di Januari 2014 naik 0,82% dibandingkan Desember 2013 yang mencapai Rp 348,02 triliun. Total pembiayaan ini tumbuh 15,88% dibanding Januari tahun lalu yang masih di posisi Rp 302,81. Laju pertumbuhan secara year on year tahun ini sedikit lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang mencapai 15,7%.
Pembiayaan anjak piutang mencatat pertumbuhan tertinggi secara year on year hingga 45,74% menjadi Rp 7,52 triliun. Tapi secara bulanan, anjak piutang turun 2,31% hingga akhir Januari 2014.
Pembiayaan sewa guna usaha yang sebagian besar merupakan alat berat, justru mencetak pertumbuhan bulanan tertinggi, sebesar 0,97% menjadi Rp 118,49 triliun.
Pertumbuhan sewa guna usaha ini di antaranya berasal dari langkah perusahaan pembiayaan mendiversifikasi sektor pembiayaan alat berat. "Sehingga bisa menutup penurunan dari beberapa sektor," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, belum lama ini.
Pembiayaan konsumen sepanjang Januari 2014 juga mencatatkan pertumbuhan ketimbang bulan sebelumnya. Dibanding Desember tahun lalu, pembiayaan di bulan Januari tercatat naik 0,86% menjadi Rp 224,88 triliun. Pembiayaan konsumen tumbuh 16,24% secara year on year.
Harjanto Tjitohardjono, Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) mengakui, animo masyarakat menikmati pembiayaan di awal tahun ini masih cukup bagus. "Trennya masih lumayan naik," kata Harjanto.
Pertumbuhan ekonomi yang positif, menjadi salah satu faktor naiknya penyaluran pembiayaan. Di sisi lain, penawaran produk-produk konsumer di pasaran juga makin variatif untuk menyambut pertumbuhan daya beli ini.
Sepanjang Januari, menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,3 triliun atau naik sekitar 40% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Meski pertumbuhan outstanding pembiayaan masih menunjukkan kondisi positif pada awal tahun, APPI hanya mematok target pertumbuhan pembiayaan di angka yang tipis. Sepanjang tahun ini, APPI menargetkan pertumbuhan pembiayaan hanya antara 5%-10%, karena potensi melambatnya pembiayaan dan sewa guna usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News