Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) untuk pertama kalinya membuka peluang untuk mencari dana dari penerbitan obligasi (surat utang). Selama 32 tahun beroperasi, perusahaan pembiayaan yang terkenal dengan bisnis pembiayaan elektronik dan alat rumah tangganya lewat Columbia ini hanya mengandalkan sumber dana dari perbankan.
Vince Au Yoong, Direktur Utama SNP Finance mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan mencari dana dari penerbitan obligasi sebagai diversifikasi pendanaan. “Kapan? Nanti kami pikirkan setelah pemilihan umum (pemilu),” ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (14/3).
Pasalnya, selama ini perusahaan mengandalkan pendanaan dari bank. Ketika suku bunga acuan (BI rate) menanjak, pihaknya tidak bisa serta merta menaikkan cicilan. Alhasil, pendapatan perusahaan tertekan. Ini yang terjadi di sepanjang tahun lalu. Sayang, ia enggan menceritakan lebih jauh.
Di 2014 ini, SNP Finance menargetkan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,5 triliun atau bertumbuh 25% ketimbang realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 2,8 triliun. Sumber dana untuk pembiayaan itu berasal dari banyak bank mitra. Antara lain, Bank Mandiri, Bank Mega, dan Bank Saudara.
Tahun ini, SNP Finance juga mulai menggarap pembiayaan mobil baru. Ini merupakan perluasan aktivitas usaha, setelah bisnis inti perusahaan, yakni pembiayaan elektronik dan alat rumah tangga serta roda tiga. “Nah, untuk membiayai mobil, tentunya kami butuh lebih banyak sumber dana. Rencananya, obligasi tahun ini lah,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News