Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia atau BCA mencatatkan penurunan angka restrukturisasi covid-19 hanya tersisa Rp 62,2 triliun per Desember 2022 atau sudah berkurang Rp 20,3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menyatakan, penurunan portofolio restrukturisasi kredit ini telah mendorong penurunan loan at risk (LAR) secara keseluruhan.
"Rasio LAR turun ke 10,0% di tahun 2022, dibandingkan 14,6% di tahun 2021. Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA tercatat sebesar 1,7% di 2022, turun dari 2,2% pada tahun sebelumnya," jelasnya kepada kontan.co.id, Jumat (3/3).
Baca Juga: Transaksi Cash Management Perbankan Kian Melesat Berkat Digitalisasi
Sementara itu, kata Hera, pencadangan NPL dan pencadangan LAR berada pada level yang solid, masing-masing sebesar 287,3% dan 53,8% di tahun 2022. Biaya pencadangan akan terus disesuaikan sejalan dengan perkembangan kualitas aset keuangan serta sejalan dengan kondisi ekonomi.
Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, pihaknya optimis bisa menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas, dan melangkah secara prudent di tahun 2023.
"BCA akan mengkaji peluang di berbagai sektor, sekaligus mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan penerapan manajemen risiko yang disiplin," tandas Hera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News