kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paling siap implementasi GPN, Mastercard bangun dua pusat data di Indonesia


Senin, 09 Desember 2019 / 20:29 WIB
Paling siap implementasi GPN, Mastercard bangun dua pusat data di Indonesia
ILUSTRASI. Logo Mastercard. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna bergabung dalam ekosistem gerbang pembayaran nasional (GPN), Mastercard membangun dua pusat data di Indonesia. Sebagai informasi, Agustus lalu Mastercard telah mengumumkan kerjasamanya dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronik, pengelola ATM bersama.

Penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) asing macam Masetrcard memang wajib menggandeng lembaga switching lokal. Sebab, Bank Indonesia mewajibkan seluruh transaksi kartu debit di Indonesia mesti masuk ekosistem GPN.

Baca Juga: Punya Dirut baru, Bank Mandiri ingin ekspansi ke tiga negara baru

“Agustus lalu kami sudah mengumumkan kerja sama dengan Artajasa untuk bergabung di ekosistem GPN. Dan saat ini kami tengah menyiapkan on soil processing,” kata Safdar Khan, Division President for Indonesia, Malaysia, and Brunei Mastercard kepada Kontan.co.id, Senin (9/12) di Jakarta.

Nah guna menunjang layanan Mastercard dengan ekosistem GPN, Safdar bilang pihaknya juga telah membangun dua pusat data, dan satu pusat keamanan di Indonesia. Sayangnya, Safdar enggan membeberkan berapa biaya investasi yang digelontorkan Masetrcard membangun fasilitas tersebut.

Khusus untuk pusat keamanan Co-President Asia Pacific Mastercard Ari Sarker bilang merupakan satu dari tiga pusat keamanan yang dimiliki Mastercrad secara global.

Baca Juga: Bank akan gencar berburu komisi pada tahun depan

Sementara ketiga fasilitas ini bakal berguna merekam seluruh transaksi debit via kartu berlogo Mastercard. Ditambah Mastercard juga bakal mengembangkan sistem deteksi kecurangan dini.

“Mastercard Indonesia menjadi yang pertama meluncurkan sistem national fraud service. Dan memberi skor terhadap seluruh transaksi kartu debit Mastercard. Data ini, meski tak bisa dilihat nasabah namun kami laporkan ke bank penerbit. Dari skor tersebut akan bisa terlihat apakah transaksi bisa termasuk fraud atau tidak,” papar Ari dalam kesempatan serupa.

Adapula Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih masih dalam kesempatan yang sama menjelaskan saat ini menunggu kesiapan seluruh bank yang menerbitkan kartu debit Mastercard.

“Saat peluncuran kerja sama dengan Artajasa kami sudah dapat izin dari Bank Indonesia. Sekarang kita sedang on boarding semua bank penerbit untuk routing ke jaringan GPN, termasuk settlement,” kata Tommy.

Sementara sebelumnya Direktur Artajasa bilang kepada Kontan.co.id, kini pihaknya masih menyelesaikan integrasi jaringan dengan sejumlah lembaga switching lain maupun bank-bank penerbit kartu debit Mastercard.

Baca Juga: OJK masih upayakan investor masuk ke Bank Muamalat

Asal tahu, selain Artajasa ada tiga lembaga switching lain yang dapat memproses transaksi via GPN. Mereka adalah PT Rintis Sejahtera, PT Daya Network Lestari, dan PT Jalin Pembayaran.

Meskipun belum terimplementasi, perkembangan Mastercrad bisa jadi pemain terdepan dibandingkan PJSP lain yang beroperasi di Indonesia macam Visa, UnionPay, atau Japan Credit Bearau (JCB).

Direktur Jalin Nusantara Aries Berkah misalnya menyatakan saat ini belum ada kerjasama yang diteken antara pihaknya dengan para PJSP asing tersebut.

“Sampai saat ini belum ada kerja sama dengan PJSP asing, masih dalam tahap penjajakan saja dengan Visa maupun yang lainnya,” katanya dihubungi Kontan.co.id, terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×