Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meskipun dana kelolaannya tak berhasil mencapai target pada tahun 2014, PT Panin Asset Management (PAM) tetap optimistis menjalani tahun kambing kayu ini. Hingga akhir tahun 2015, mereka berharap dapat membukukan dana kelolaan hingga Rp 15,5 triliun (tidak termasuk KPD).
"Ini sebetulnya target konservatif kami," ujar Presiden Direktur PAM, Winston S A Sual usai acara tahunan Market Outlook 2015, Selasa (3/2).
Ini berarti, PAM berharap dana kelolaannya bertumbuh sekitar 24,59% ketimbang tahun lalu. Pada tahun 2014, dana kelolaan mereka mencapai Rp 12,2 triliun. Sebetulnya angka tersebut lebih kecil dari target awal perseroan yang berada di kisaran Rp 14 triliun. Winston menjelaskan kegagalan tersebut tak lepas dari faktor gejolak politik di tahun pemilu lalu. "Tidak bisa tercapai karena investor di tahun 2014 betul-betul wait and see. Kami harap setelah pemilihan umum akan berubah tapi ternyata berlarut-larut," jelasnya. Sehingga, para nasabah menunda keputusan untuk berinvestasi.
Tetapi, dana kelolaan PAM tahun 2014 terhitung melonjak sekitar 10% jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang berada di kisaran Rp 11 triliun (tidak termasuk KPD). Direktur PAM, Ridwan Soetedja menambahkan, kenaikan tersebut dipicu oleh pertumbuhan nilai aktiva bersih. "NAB naik, pasar juga naik. Ada juga kenaikan dari sisi jumlah investor," jelasnya.
Meskipun target 2014 tak tercapai, lanjut Winston, mereka masih percaya kondisi berbeda akan terjadi di tahun 2015. Alasannya, risiko politik akan turun pada tahun ini sehingga mendorong para investor agar semakin berkomitmen menaruh dananya.
PAM telah menyiapkan beberapa strategi agar dapat merealisasikan target tersebut. Pertama, mereka akan menggenjot tenaga pemasaran atau marketing. "Kami mau meningkatkan kualitas mereka karena kami mau tenaga kerja yang beretika sekaligus memiliki pemahaman yang baik," tutur Winston. Kedua, lanjutnya, mereka juga akan mendorong jalur distribusi. Saat ini, PAM sedang menggalang kerja sama dengan beberapa bank agar dapat mendistribusikan produk reksadana mereka. Tapi, kerja sama tersebut belum final sehingga dia enggan berbagi informasi lebih lanjut.
Saat ini, selain jalur distribusi melalui tim marketing PAM, perusahaan juga menyalurkan produk mereka dengan bekerja sama terhadap induk usahanya yaitu PT Panin Sekuritas Tbk.
Sementara itu, mayoritas dana kelolaan PAM bersumber dari produk reksadana saham dan campuran yakni lebih dari 90%. Sedangkan sisanya berasal dari reksadana pendapatan tetap dan pasar uang. Menurut Ridwan, komposisi tersebut tak akan mengalami perubahan yang signifikan di masa yang akan datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News