kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Pandemi Covid-19 makin menggerus modal perbankan


Senin, 18 Mei 2020 / 19:21 WIB
Pandemi Covid-19 makin menggerus modal perbankan
ILUSTRASI. Petugas memindahkan uang di 'cash center'


Reporter: ANGGAR SEPTIADI | Editor: Herlina Kartika Dewi

“Penerbitan obligasi jadi salah satu opsi juga untuk diversifikasi pendanaan kami. Namun dalam situasi seperti ini, kami masih melihat kebutuhan dan kondisi pasar,” sambung Haru.

Bank pelat merah lainnya yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga telah ambil ancang-ancang menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) untuk mengantisipasi tergerusnya modal akibat pandemi.

Bank dengan bisnis utama di segmen kredit perumahan ini berencana menerbitkan obligasi subordinasi Rp 5 triliun pada semester II-2020 dengan dua tahap: Kuartal III-2020 senilai Rp 2 triliun, dan kuartal IV-2020 senilai Rp 3 triliun.

“Kami berencana menerbitkan obligasi Rp 5 triliun dimana salah satu tujuannya untuk bayar obligasi lain yang akan jatuh tempo tahun ini,” kata Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu pekan lalu dalam paparan daring.

Baca Juga: Berisiko besar, bantuan likuiditas lewat bank jangkar belum diminati

Per Maret 2020, CAR BTN sejatinya masih naik tipis dari 18,20% pada akhir tahun lalu menjadi 18,73%. Peningkatan ini ditopang oleh penerbitan Junior Global Bonds US$ 300 juta awal pada Januari lalu.

Adapun pemilik PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) Dato Sri Tahir juga berencana melakukan penambahan modal pada September 2020 kelak senilai Rp 750 miliar. Nilai ini akna menjadikan setoran modal Tahir ke Bank Mayapada menjadi Rp 4,5 triliun tahun ini.

“Sejauh ini, kami telah melakukan penambahan modal Rp 3,75 triliun, dan pada September 2020 akan tambah lagi Rp 750 miliar, sehingga total akan menjadi Rp 4,5 triliun,” kata Tahir belum lama ini.

Sementara hingga berkat tambahan modal Rp 3,75 triliun tersebut, per April 2020 CAR perseroan telah mencapai 17,97%, meningkat cukup signifikan dibandingkan akhir tahun lalu sebesar 16,18%.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahrijadi bilang selain untuk mendukung permodalan perseroan, tambahan modal ini juga bakal menjadi bekal untuk ekspansi pasca pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×