Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
BPD DIY yang hingga akhir tahun lalu punya modal inti Rp 2,01 triliun disebut Agus tetap akan tetap mendapat penyertaan modal dari Pemda secara rutin.
Apalagi, pada 2025, perseroan juga menargetkan bisa memiliki modal inti mencapai Rp 4 triliun. Sebagai catatan, tahun lalu BPD DIY menerima tambahan modal Rp 437 miliar.
Meski demikian, Agus mengaku akibat pandemi Covid-19, rencana penambahan modal tahun ini agak sedikit terganggu. Perseroan mesti menunggu belanja anggaran Pemda hingga akhir tahun.
Direktur Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Antonius Agro Prawiro juga menyataka hal senada. CAR perseroan bisa tergerus hingga 55 bps akibat Covid-19.
“Kuatal I-2020, CAR kami masih aman pada level 17,81%, dari perhitungan kami sendiri dengan dampak berat CAR bisa tergerus menjadi 17,26%, sementara dengan skenario sangat berat bisa menjadi 17,16%,” katanya kepada KONTAN.
Baca Juga: Bank daerah dikabarkan dapat kelonggaran dalam ketentuan peningkatan modal
Makanya tahun ini perseroan juga tengah menunggu penambahan modal dari Pemda yang ditargetkan senilai Rp 128 miliar. modal perseroan juga akan ditambah dari penyisihan laba perseroan tahun lalu senilai Rp 178 miliar.
Adapula Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Syahdan Siregar bilang sepanjang triwulan I-2020 perseroan telah menerima penambahan modal Rp 150 miliar.
Ini yang bikin CAR Bank Sumut kini juga masih cukup kokoh di level 19,11%. Meski demikian Syahdan mengaku pandemo Covid-19 turut mengganggu sejumlah aksi perseroan. Salah satunya terkait target melantai di bursa tahun ini.
“Dengan kondisi saat ini, kami akan menjadwalkan ulang targetnya pada tahun depan,” katanya kepada KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News