Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adapun sampai paruh pertama tahun ini, ACPI masih memiliki kinerja pendapatan premi yang cukup bagus dengan tercermin dari pertumbuhan sebesar 23% secara yoy dengan nilai Rp 590 miliar. Sebagai perbandingan, di periode yang sama tahun sebelumnya pendapatan premi perusahaan hanya sebesar Rp 480 miliar.
“Sampai saat ini kami masih optimis target total pendapatan premi sampai akhir tahun capai Rp 1,3 triliun meskipun akan kami pantau lagi di kuartal 3 saat ini,” tambah Nico.
Sedikit berbeda, Asuransi Wahana Tata (Aswata) masih melihat belum ada pengaruh dari adanya PPKM darurat. Meskipun demikian, pendapatan premi mereka masih mengalami kontraksi sebesar 5% pada semester pertama dengan nilai Rp 810 miliar.
“Belum tau (PPKM Darurat) ini akan membuat pendapatan premi kembali turun atau tidak. Semoga bulan per bulannya tidak turun,” ujar Presiden Direktur Aswata Christian Wirawan Wanandi.
Ia justru melihat bahwa asuransi kendaraan bermotor masih ada peluang untuk terus tumbuh. Asal tahu saja, asuransi kendaraan bermotor memiliki kontribusi yang cukup besar sebesar 30%. “Asuransi kendaraan bermotor ini bisa naik karena insentif pemerintah terkait pajak 0%,” pungkas Christian.
Selanjutnya: Premi asuransi engineering alami penyusutan di tengah pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News