Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Noverius Laoli
Ia menambahkan beberapa hal potensial yang akan dilakukan oleh BJTM ke depannya di antaranya soal penguatan retensi captive market.
Hal ini tersebut dilakukan untuk mencapai pasar secara maksimal dan menjadikan nasabah potensial serta BJTM sebagai korporasi perbankan menjadi satu ekosistem yang terhubung.
Kedua adalah soal akuisisi market share baru melalui reorganisasi BJTM yang saat ini mulai mengubah fokusnya pada sales (penjualan). Adapun sebelumnya fokus BJTM lebih diarahkan pada bidang operasional. Hal ini mereka laksanakan dengan pemberian stimulus berupa insentif untuk tenaga sales yang terlibat.
Baca Juga: Perbankan Ramai Bagi Dividen, Mana yang Sahamnya Layak Diburu?
Upaya mendigitalisasi business process, upaya promosi, hingga penguatan branding di wilayah Jawa Timur juga jadi fokus dan target BJTM tahun ini.
Per Maret 2024 ini, Edi menyebutkan bahwa pembagian porsi kredit BJTM antara segmen konsumer dan nonkonsumer cukup berjarak. Adapun di periode ini kredit konsumer yang disalurkan BJTM mencapai Rp 54,9% sementara nonkonsumer ada di angka 45,08%.
Lebih lanjut captive market terbesar yang potensial dimiliki oleh BJTM hingga saat ini berasa dari ekosistem Pemda Jawa Timur.
“Saat ini penguasaan pasar consumer loan BJTM di lingkungan Pemda adalah sebesar 60%. Target kami adalah penguasaan sebesar 70%.” tutup Edi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News