Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, utang nasabah di produk buy now pay later (BNPL) bank tumbuh subur mencapai Rp 21,3 triliun atau naik 26,5% secara tahunan (year on year/YoY) per April 2025. Jumlah rekeningnya telah mencapai 24,36 juta rekening.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, jumlah ini mengambil porsi kredit sebesar 0,27% dari total kredit perbankan.
“Tentu masih sangat kecil jika dibandingkan dengan total kredit perbankan, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan,” ujar Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Senin (2/6).
Baca Juga: OJK Terbitkan Dua Peraturan Baru di Bidang Industri Penjaminan, Berikut Isinya
Lebih lanjut Dian menjabarkan, kredit perbankan secara keseluruhan justru melambat, hanya tumbuh 8,88% YoY menjadi Rp 7.960 triliun. Padahal, kredit bank di bulan sebelumnya mampu tumbuh 9,16% YoY.
Berdasarkan penggunaannya, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 15,8% YoY, disusul kredit konsumsi tumbuh 8,97% YoY dan kredit modal kerja 4,62% YoY.
Berdasarkan kepemilikan, Himbara masih menyetir pertumbuhan kredit Tanah Air yakni mencapai 8,82% YoY.
Dari kategori nasabah, debitur korporasi mencatatkan kredit tertinggi mencapai 12,7% YoY, diikuti debitur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) 2,60%.
Selanjutnya: Perkuat Layanan Wholesale, Bank Mandiri Andalkan Kopra sebagai Andalan Digital
Menarik Dibaca: Pelita Air Resmi Buka Rute Jakarta ke Makassar dan Ambon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News