Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang oleh multifinance masih sepi pada awal tahun ini.
Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin menyampaikan hingga Januari 2025, penerbitan surat utang dari industri multifinance baru sebesar Rp 0,80 triliun.
"Meskipun demikian, saya mengharapkan akan ada lebih banyak penerbitan dari industri multifinance ke depannya," ujarnya kepada Kontan, Kamis (20/2).
Ahmad mengatakan kemungkinan penerbitan surat utang multifinance akan makin semarak ke depannya. Mengingat angka jatuh tempo surat utang multifinance yang terbilang besar pada tahun ini.
Baca Juga: Adira Finance Targetkan Transaksi SPK Tumbuh 15%-20% di IIMS 2025, Ini Strateginya
Dia bilang Pefindo mencatat akan ada Rp 30,60 triliun surat utang yang jatuh tempo dari industri multifinance tahun ini. Nominal tersebut mencakup 18,98% dari total surat utang jatuh tempo pada 2025 yang sebesar Rp 161,21. Dari distribusinya, puncak jatuh tempo surat utang multifinance akan ada pada kuartal III-2025.
Selain jatuh tempo yang besar, Ahmad menyampaikan bisnis pembiayaan kemungkinan akan tetap tumbuh baik pada tahun ini, sehingga perusahaan membutuhkan pendanaan lebih untuk menyalurkan pembiayaan dan salah satunya bisa didapatkan dari penerbitan surat utang.
"Permintaan terhadap jasa pembiayaan masih cukup besar tahun ini. Dengan demikian, perusahaan multifinance akan membutuhkan pendanaan untuk membiayai modal kerja. Meraih dana dari pasar surat utang adalah opsi utamanya, selain meminjam ke bank," kata Ahmad.
Sementara itu, Pefindo mencatat penerbitan surat utang oleh multifinance sepanjang 2024 mencapai Rp 30,92 triliun. Nilai itu lebih rendah 5,64%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 32,77 triliun.
Selanjutnya: Yakult Indonesia Persada Edukasi Program Makan Bergizi Shokuiku
Menarik Dibaca: Yakult Indonesia Persada Edukasi Program Makan Bergizi Shokuiku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News