kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Pefindo: Penerbitan Surat Utang Multifinance Capai Rp 11,64 Triliun hingga Mei 2025


Minggu, 22 Juni 2025 / 20:18 WIB
Pefindo: Penerbitan Surat Utang Multifinance Capai Rp 11,64 Triliun hingga Mei 2025
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyampaikan terdapat peningkatan penerbitan surat utang atau obligasi oleh multifinance per Mei 2025.

Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan, penerbitan surat utang oleh multifinance mencapai Rp 11,64 triliun hingga Mei 2025. 

"Nominal tersebut meningkat 20,44%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 9,66 triliun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (22/6).

Baca Juga: Adira Finance Pertimbangkan Beberapa Aspek dalam Menerbitkan Obligasi

Ahmad menerangkan, peningkatan tersebut lebih banyak didorong oleh modal kerja dan pembiayaan kembali. Dari total penerbitan hingga Mei 2025, dia bilang dua per tiganya adalah untuk modal kerja. 

"Maklum, multifinance hanya bisa mengandalkan penerbitan surat utang atau pinjaman bank untuk modal kerja sebagai pembiayaan. Dengan demikian, untuk mempertahankan bisnis yang ada, mereka harus mengumpulkan dana dari pasar surat utang korporasi," tuturnya.

Ahmad mengatakan, surat utang multifinance yang jatuh tempo pada tahun ini mencapai Rp 30,60 triliun.

Dengan puncak jatuh tempo di kuartal III-2025 sebesar Rp 10,02 triliun, beberapa investor menerbitkan surat utang terlebih dahulu sebelum jatuh tempo.

Dengan kata lain, dia bilang faktor musiman (jatuh tempo) juga menjelaskan alasan tingginya penerbitan hingga Mei 2025.

Baca Juga: Pembiayaan Investasi Multifinance Terancam Melambat di Semester II 2025

Secara rinci, Ahmad mengungkapkan ada 3 perusahaan multifinance yang menerbitkan surat utang dengan nominal terbesar per Mei 2025.

Dia bilang, PT Astra Sedaya Finance (ASDF) menjadi yang terbesar penerbitannya, yaitu mencapai Rp 2,5 triliun. 

"Selain itu, ada PT Federal International Finance (FIF) dengan nilai penerbitan yang sama dengan Astra Sedaya Finance. Ketiga, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dengan nilai Rp 2,07 triliun," kata Ahmad.

Sementara itu, Ahmad optimistis penerbitan surat utang oleh multifinance hingga akhir tahun ini nilainya bisa sama dengan tahun lalu.

Dia mengatakan optimisme itu didorong oleh angka jatuh tempo yang kurang lebih juga sama dengan tahun lalu. 

"Jadi, jatuh tempo akan memotivasi multifinance untuk membiayai kembali surat utang mereka," ungkapnya.

Selain itu, Ahmad bilang suku bunga lebih rendah diharapkan akan mendorong peningkatan permintaan jasa multifinance.

Baca Juga: Adira Finance Catat Pembiayaan Investasi Rp 1,7 Triliun per Mei 2025

Sebab, pasar mengekspektasikan suku bunga masih bisa turun lagi ke depannya, sehingga tidak hanya akan mendorong permintaan, tetapi juga biaya dana yang lebih rendah. 

Menurutnya, ada sejumlah tantangan yang akan memengaruhi penerbitan surat utang multifinance tahun ini. Dia menerangkan salah satu tantangannya, yaitu perekonomian yang melemah. 

Ahmad mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5% pada kuartal I-2025, sedikit banyak mengekspos jasa pembiayaan multifinance, termasuk lesunya penjualan otomotif yang menjadi salah satu segmen kunci atau terbesar bagi pembiayaan multifinance. 

Selanjutnya: Harga Minyak Mentah Berpotensi Naik US$5 Usai Serangan AS ke Iran

Menarik Dibaca: iPhone 11 Pro Masih Dapat Update iOS? Yuk, Cek Jawabannya Berikut ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×