Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (persero) menunjukkan kinerja positif di sisa tahun ini. Perusahaan gadai pemerintah ini sukses mencatatkan pertumbuhan laba bersih di angka dua digit.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, hingga Oktober 2018, Pegadaian meraih laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun, atau naik 19% dari tahun lalu sebesar Rp 2,1 triliun. Perolehan tersebut hampir mendekati target laba tahun ini yaitu Rp 2,7 triliun.
Menurutnya kenaikan laba tersebut berkat strategi perseroan yang selalu inovatif dan konsisten mengembangkan bisnis pegadaian. "Hal ini terlihat dari banyaknya inovasi-inovasi baru dari sisi produk dan layanan yang selalu dikembangkan dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Harianto belum lama ini.
Beberapa produk baru dari Pegadaian adalah tabungan berupa investasi emas, baik secara angsuran maupun tunai retail, serta penyediaan berbagai layanan transaksi keuangan seperti remittance dan payment.
Selain itu, Pegadaian terus memperluas jaringan distribusi dengan membuka 6.000 agen Pegadaian dan melakukan digitalisasi pelayanan secara online dengan layanan berbasis mobile app (Pegadaian Digital Service).
“Bakan kami juga menambah produk baru, Gadai Prima tanpa bunga yang besaran pinjaman maksimal Rp 500.000 dengan tenor dua bulan dan ditargetkan mencapai 2 juta nasabah, sehingga target 11 juta nasabah dapat terlampaui hingga akhir tahun ini," tutur Harianto.
Pegadaian juga memiliki Rahn Hasan yang merupakan bentuk syariah dari Gadai Prima konvensional. Keduanya menawarkan pinjaman dengan nominal mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 500.000.
Tenor pinjaman selama dua bulan dan bisa diperpanjang menjadi empat bulan. Produk Gadai Prima kovensional tanpa bunga, sedangkan Rahn Hasan tanpa biaya titipan (mu'nah).
Pertumbuhan pinjaman
Harianto menjelaskan beragam inovasi produk dan layanan ini menunjang naiknya kinerja perseroan telah menghasilkan pertumbuhan bisnis Pegadaian atau outstanding loan sebesar 9,8% , yang jumlahnya di atas rata-rata pertumbuhan industri pembiayaan 6,4%.
"Adanya aplikasi Pegadaian Digital Services juga meningkatkan angka nasabah, apalagi nasabah pria. Karena di tahun 2018 nasabah pria mencapai 58%, sedangkan wanita mencapai 43%," tambahnya.
Untuk produk tabungan emas memberikan kontribusi dalam hal margin penjualan emas, juga menambah costumer base, yaitu pertambahan nasabah Tabungan Emas sebanyak 1,5 juta sampai periode September 2018. Penambahan jumlah nasabah tersebut berpotensi akan memanfaatkan layanan produk-produk Pegadaian lainnya.
Sementara itu, kinerja periode Oktober 2018, Pegadaian mencatatkan jumlah aset sebesar Rp 51,85 triliun, pendapatan usaha mencapai Rp 9,47 triliun, biaya usaha Rp 6,39 triliun dan laba usaha Rp 3,08 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News