Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Surat utang PT Pegadaian laris manis. Perusahaan gadai pelat merah ini kelebihan permintaan alias oversubscribed.
Dari plafon penawaran umum obligasi berkelanjutan III sebesar Rp 6 triliun, Pegadaian akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 2,5 triliun di tahap pertama. "Alhamdulillah obligasi oversubscribed hampir tiga kali lipat," kata Direktur Keuangan Pegadaian Teguh Wahyono, Selasa (13/9). Menurut dia, ada beberapa faktor yang mendorong surat utang perusahaan laris diburu investor.
Yakni, tren ekonomi makro yang membaik. Hal ini diyakini akan diikuti bunga acuan yang terus menurun diikuti yield obligasi. Kondisi ini memungkinkan harga obligasi akan naik ke depannya.
Faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah sejumlah obligasi bakal jatuh tempo beberapa waktu ke depan. "Sehingga banyak tresuri bank dan asuransi yang mencari obligasi pengganti untuk portofolio," jelas Teguh.
Faktor internal Pegadaian juga ikut mempengaruhi. Ia yakin investor melihat bisnis Pegadaian akan terus tumbuh sebagai perusahaan pelat merah dengan rating AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Kondisi eksternal dan internal yang stabil diharapkan bisa berpengaruh pada beban bunga perusahaan. Teguh mengaku, belum mau membocorkan besaran final rate PUB III tahap I senilai Rp 2,5 triliun. Ia beralasan, masih menunggu pernyataan efektif dari regulator.
Teguh sedikit memberi kisi-kisi soal besaran kupon. "Clue-nya lebih rendah dari obligasi yang terakhir terbit dari lembaga keuangan lain seperti BRI dan Eximbank," ujar dia. Obligasi BRI yang dirilis pada 12 April 2017 membayar bunga 7,2% hingga 8,8%. Sedangkan kupon obligasi Eximbank dicatatkan pada Maret 2017 lalu 7,4%-9,4%.
Obligasi Pegadaian menawarkan seri A tenor 370 hari dengan kisaran kupon 6,45%-6,95%. Lalu seri B bertenor tiga tahun menawarkan 7,25%-7,75%. Sementara seri C memasang kupon 7,45%-7,95% dengan tenor lima tahun.
Penerbitan obligasi ini punya dua tujuan. Sebanyak 58% dari emisi obligasi tersebut digunakan melunasi sebagian utang bank yang dimiliki Pegadaian. Harapannya beban bunga yang ditanggung bisa berkurang.
Kemudian, 42% dana hasil obligasi akan dipakai sebagai modal kerja dalam menyalurkan pinjaman. Sepanjang tahun ini, Pegadaian menargetkan outstanding pinjaman sebesar Rp 40,9 triliun, naik dari Rp 35,46 triliun di 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News