kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekening tabungan emas Pegadaian tembus 1 juta


Senin, 04 September 2017 / 16:41 WIB
Rekening tabungan emas Pegadaian tembus 1 juta


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - PT Pegadaian mencatatkan bisnis tabungan emas yang menggembirakan hingga Agustus 2017. Meski masih tersisa empat bulan lagi, tapi jumlah rekening tabungan emas Pegadaian telah mencapai 98,11% dari target akhir tahun sebanyak 1.062.000 rekening.

Adapun hingga akhir Agustus kemarin tercatat sudah mencapai 1.041.000 rekening. Produk ini menarik minat masyarakat karena memberikan kemudahan bagi seluruh kalangan untuk memiliki emas.

Pemilik rekening dapat menabung emas mulai berat minimal 0,01 gram dengan hanya uang sekitar Rp 5.000 nasabah dapat mempunyai emas.

Hubungan Masyarakat Pegadaian Basuki Tri Andayani menyampaikan bahwa saldo tabungan ini bukan nominal uang, tetapi jumlah berat emas yang dimiliki oleh nasabah yang bersangkutan.

“Berapapun jumlah uang yang disetorkan ke rekening, langsung dikonversikan ke dalam satuan berat emas logam mulia 24 karat. Misalnya nasabah menabung Rp 100.000, harga emas murni Rp 500.000 per gram maka saldo tabungannya 0,20 gram,” kata Basuki dalam rilis resmi, Senin (4/9).

Lebih lanjut Basuki menjelaskan bahwa tabungan emas Pegadaian menggunakan sistem beli titip emas. Artinya, nasabah membeli sejumlah emas kemudian menitipkannya ke Pegadaian.

Setelah mencapai jumlah tertentu, nasabah dapat mencetak emas yang dimiliki atau menjual kembali saat membutuhkan uang tunai.

Asal tahu saja, tabungan emas merupakan alternatif investasi yang aman untuk menjaga nilai aset di masa yang akan datang. Apalagi, harga emas yang relatif stabil, cenderung naik dan bebas dari inflasi menjadi pertimbangan penting ketika memilih emas sebagai pilihan investasi. Selain itu emas juga memiliki likuiditas tinggi karena mudah untuk diperjual-belikan.

“Secara turun temurun orang tua kita telah mengajarkan untuk menabung emas guna memenuhi kebutuhan di masa datang. Setiap habis panen para petani menyisihkan sebagian penjualannya untuk dibelikan emas. Begitu pula dengan para pedagang, nelayan, dan kalangan profesi lainnya”, tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×