kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pegadaian menyalurkan pinjaman Rp 38,3 triliun hingga akhir Maret 2018


Rabu, 18 April 2018 / 06:28 WIB
Pegadaian menyalurkan pinjaman Rp 38,3 triliun hingga akhir Maret 2018
ILUSTRASI. Peremajaan gerai Pegadaian


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Pegadaian meningkat di kuartal I 2018 lalu. Perusahaan BUMN ini telah memberikan pinjaman senilai Rp 38,3 triliun, naik 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2017.

Direktur Keuangan PT Pegadaian Teguh Widodo mengatakan, kenaikan pinjaman tersebut disebabkan sejumlah faktor. Yakni kenaikan jumlah nasabah, meningkatnya transaksi digital melalui aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS), serta penambahan jumlah agen pegadaian.

"Nasabah kami bertambah menjadi 9,7 juta pelanggan sampai Maret 2018," ujar Teguh. Selain itu, peluncuran PDS yang bisa diakses melalui mobile phone ternyata cukup membantu sehingga transaksi via digital ikut meningkat.

Teguh menyebut, Pegadaian sudah mempunyai 3.400 agen baru yang sedang dilatih mengenai ilmu dan teknik pergadaian. Tahun ini Pegadaian menargetkan memiliki 6.000 agen baru yang bisa membantu Pegadaian menyalurkan pinjaman lebih besar. "Karena produknya lebih banyak, sehingga agen ini bisa membantu transaksi penyaluran Pegadaian," kata dia.

Untuk menggenjot bisnis, tahun ini, Pegadaian menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,2 triliun. Dana tersebut akan digunakan menjalankan tiga program prioritas tahun ini. Yaitu membangun kantor cabang baru, pengembangan informasi teknologi (IT) dan pembaruan inventaris kantor.

"Untuk membangun kantor cabang baru kami anggarkan Rp 400 miliar, sedangkan IT juga Rp 400 miliar dan ini nilainya lumayan besar karena Pegadaian mau transformasi ke arah digital. Sisanya untuk untuk memperbaiki inventaris kantor," ujar Teguh.

Pegadaian berencana meremajakan 1.000 dari total 4.319 gerai yang ada Indonesia dan akan resmi beroperasi sebelum Lebaran 2018. Peremajaan ini akan menghabiskan bujet sekitar Rp 60 miliar hingga Rp 100 miliar.

"Kami anggarkan Rp 60 miliar–Rp 100 miliar, jadi peremajaan itu maksudnya renovasi, cat dan dipercantik bangunannya supaya bisa sesuai standar gerai," kata Direktur Produk Harianto Widodo. Dia mengatakan, peremajaan gerai ini menggunakan pendekatan program padat karya pemerintah yakni cash for work atau pencairan dana secara tunai, sehingga mengoptimalkan tenaga kerja tempat kantor cabang berada.

Dalam program pencairan tunai ini, Pegadaian akan melibatkan sekitar 300.000 maindesk yang diambil dari orang-orang sekitar kantor cabang Pegadaian. "Dana mereka akan dibayar secara tunai," kata Harianto. Rencananya, setiap satu gerai dikerjakan lima orang, sehingga untuk 1.000 unit bisa dikerjakan dalam dua bulan.

Kantor pertama yang diremajakan adalah kantor cabang di Kebayoran Baru, Jakarta. Direktur Utama Pegadaian Sunarso menyebut, keberadaan program padat karya ini untuk membantu ekonomi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×