kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Remajakan 1.000 outlet, Pegadaian keluarkan bujet hingga 100 miliar


Selasa, 17 April 2018 / 18:28 WIB
Remajakan 1.000 outlet, Pegadaian keluarkan bujet hingga 100 miliar
Peremajaan gerai Pegadaian


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) berencana meremajakan 1.000 dari total 4.319 outlet yang ada Indonesia dan akan resmi beroperasi sebelum lebaran 2018. Peremajaan ini akan menghabiskan bujet sekitar Rp 60 miliar hingga Rp 100 miliar.

“Kita anggarkan Rp 60 miliar – Rp 100 miliar, jadi yang diremajakan maksudnya itu direnovasi, dicat dan dipercantik bangunannya supaya bisa sesuai standar outlet,” kata Direktur Produk Harianto Widodo kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).

Harinto mengatakan, bahwa peremajaan outlet ini menggunakan pendekatan program padat karya pemerintah yakni cash for work atau pencairan dana secara tunai, sehingga bisa mengoptimalkan tenaga kerja di mana kantor cabang berada. Dengan aksi ini, diharapkan Pegadaian bisa memberikan pekerjaan sekaligus mencairkan uang tunai kepada masyarakat untuk menghadapi Lebaran 2018.

“Dalam program pencairan tunai ini akan melibatkan sekitar 300.000 maindesk yang kita ambil dari orang-orang sekitar kantor cabang Pegadaian. Dana mereka akan dibayar secara tunai oleh perusahaan,” kata dia.

Rencananya, setiap satu outlet dikerjakan oleh 5 orang, sehingga untuk 1.000 unit dikerjakan sekitar 2 bulan. Kantor pertama yang diremajakan adalah kantor cabang di Pegadaian Kebayoran Baru, Jakarta. Pada kesempatan ini Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengecat salah satu dinding kantor Pegadaian sebagai bentuk dimulainya program tersebut.

Sementara itu Sunarso menyebut, keberadaan program padat karya ini makin menegaskan kehadiran Pegadaian sebagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka memperbaiki ketimpangan serta menyejahteraan masyarakat di Indonesia.

“Ini merupakan wujud nyata BUMN hadir untuk negeri dan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×