kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Pelan tapi pasti, kredit mubazir bank umum membaik


Senin, 30 November 2015 / 16:24 WIB
Pelan tapi pasti, kredit mubazir bank umum membaik


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kredit mubazir alias undisbursed loan bank umum perlahan mulai membaik. Buktinya, peningkatan undisbursed loan hanya 14,9% sampai September 2015. Pada bulan sebelumnya, undisbursed bank umum naik mencapai lebih dari 15,4%.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia seperti dilansir Otoritas Jasa Keuangan, fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik tembus Rp 1.247 triliun pada kuartal ketiga ini. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlahnya hanya sebesar Rp 1.085 triliun.

Adapun, di antaranya Rp 298,48 triliun merupakan committed undisbursed loan dan Rp 951,31 triliun sisanya merupakan uncommitted. Kedua jenis kredit mubazir ini sama-sama mengalami kenaikan ketimbang kuartal ketiga tahun lalu masing-masing 10,2% dan 16,4%.

Kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 tercatat berkontribusi paling banyak terhadap kredit mubazir. Yakni, Rp 684,15 triliun. Diikuti oleh bank BUKU 4 sebesar Rp 392,05 triliun dan bank BUKU 2 Rp 154,61 triliun. Sisanya sekitar Rp 13,20 triliun berasal dari bank BUKU 1.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk mengatakan, pihaknya mencatat undisbursed loan committed sebesar Rp 115 triliun sampai kuartal ketiga tahun ini. Fasilitas ini kebanyakan kredit investasi yang belum ditarik oleh nasabah korporasi.

"Banyak korporasi belum melihat kesempatan baik untuk menarik fasilitas kredit yang diberikan. Mereka masih menunggu kebutuhan meningkat. Namun, kami optimistis, kebutuhan investasi di kuartal keempat ini akan meningkat," ujarnya belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×