Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan di semester I 2020 cenderung mengalami perlambatan, begitu pula untuk kredit konsumsi. Bank Indonesia (BI) mencatat per Juni 2020 total kredit konsumsi hanya tumbuh sebesar 2,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.592,1 triliun.
Kalau dirinci, perlambatan ini utamanya diakibatkan oleh menurun lebih dalamnya kredit kendaraan bermotor (KKB) sebesar 9,7% yoy di periode Juni 2020. Kendati demikian, sejumlah perbankan yang dihubungi Kontan.co.id masih percaya diri kredit konsumer bisa tumbuh sampai dengan akhir tahun.
Baca Juga: Ekonom CORE sebut peran multifinance menggerakkan perekonomian masih kecil, kenapa?
Salah satunya, PT Bank CIMB Niaga Tbk yang berharap pertumbuhan kredit bisa membaik setiap bulannya. Meski begitu, Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menegaskan, pertumbuhan tersebut sangat tergantung pada kebijakan pemerintah terutama terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Adapun, hingga Juli 2020 kredit konsumer bank bersandi bursa BNGA ini masih naik 6,5% yoy. "Pertumbuhan terbesar dari KKB dan KPR (kredit pemilikan rumah) sebesar 15% dan 9%," ujarnya, Minggu (16/8). Lani menuturkan, permintaan KKB masih relatif tinggi walau di tengah pandemi, khususnya untuk mobil bekas.
Asal tahu saja, kredit konsumer merupakan segmen kredit terbesar kedua di CIMB Niaga dengan sebesar 29%. Pada akhir semester I 2020 lalu kredit konsumer perseroan tumbuh 5,4% yoy menjadi Rp 53,88 triliun. Pertumbuhan mayoritas memang ditopang dari KPR yang naik 9,2% yoy.
Sedikit berbeda, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) justru mencetak pertumbuhan kredit konsumer turun sebesar 5,1% yoy menjadi Rp 146,88 triliun akhir semester I 2020 lalu. Penyebabnya antara lain turunnya penyaluran di sisi KKB sebesar 11,9%. Selain itu, bisnis kartu kredit juga menurun 18,6% serta kredit kepegawaian minus 2,7% secara yoy.
Baca Juga: Peran perbankan sangat besar dalam menggerakkan ekonomi nasional
Direktur BCA Santoso Liem mengatakan pertumbuhan terjadi di sisi kredit KPR sebesar 0,3% yoy menjadi Rp 91 triliun. Melihat kondisi pandemi yang masih menghantui pasar kredit perbankan, BCA pun memilih untuk lebih berhati hati dalam menyalurkan kredit.
"Industri perbankan masih menghadapi ketidakpastian di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil di tengah tantangan pandemi Covid-19," ujarnya, Senin (17/8).
Di sisi lain, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) malah mencatatkan peningkatan sebesar 9,86% untuk kredit konsumer di bulan Juli 2020 lalu. Menurut Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha, secara singkat kredit konsumer itu ditopang dari peningkatan KPR sebesar 12,94% yoy.
Baca Juga: Begini peran kredit perbankan terhadap pertumbuhan PDB Indonesia
Melihat optimisme pertumbuhan tersebut, bank bersandi bursa BJTM ini berambisi untuk mendorong ekspansi kredit konsumer sebesar Rp 1,2 triliun lagi untuk periode Agustus-Desember 2020. Itu artinya, pada akhir 2020 kredit konsumer Bank Jatim diharapkan bisa naik hingga 8,7% yoy.
Sebagai gambaran saja, per kuartal II 2020 total kredit Bank Jatim sudah mencapai Rp 39,17 triliun. Nilai tersebut masih tumbuh 12,68% dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,76 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News