Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembayaran digital semakin menggiurkan. Setelah Go-Pay dan OVO, kini maskapai penerbangan AirAsia Indonesia Tbk juga tertarik meluncurkan bisnis serupa dengan nama BigPay.
Menanggapi hal itu, Platform dompet digital DANA menilai kehadiran pemain baru tersebut bisa mendorong transaksi non-tunai serta inklusi keuangan di Indonesia sehingga bisa memperkuat pertumbuhan ekonomi serta membuat proses bisnis lebih efisien. Terlebih, sampai saat ini, sebanyak 90% transaksi keuangan di Indonesia masih dilakukan secara tunai.
“Jadi, masih besar ruang bagi kita semua untuk membuat transaksi di Indonesia menjadi non-tunai. Dengan semakin banyak opsi pembayaran non-tunai maka semakin cepat proses edukasi di masyarakat,” kata Chief Communication Officer DANA Chrisma Albadjar, kepada Kontan.co.id, Selasa (25/6).
Menurut Chrisma, pengguna mempunyai kebebasan untuk memiliki platform mana yang akan digunakan. Pihaknya mengklaim DANA melayani masyarakat Indonesia sepenuh hati karena perusahaan percaya akan teknologi yang dibangun.
Ia percaya, nantinya Indonesia akan menjadi negara yang mengandalkan transaksi non-tunai sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi lebih optimal.
“DANA seoptimal mungkin berusaha menjadi prefensi utama karena DANA dipercaya, aman, mudah digunakan, mulus tanpa gangguan dan akurat,” tambahnya.
Sampai Maret 2019, jumlah pengguna DANA mencapai lebih dari 15 juta pengguna. DANA juga menggelar berbagai promosi untuk meningkatkan jumlah transaksi, seperti memberikan cashback hingga 100% untuk pengguna yang bertransaksi di KFC, Bakmi GM, HokBen, Kopi Kenangan, Gulu-Gulu dan Kamu Tea. Promo ini hanya berlaku untuk satu kali transaksi bagi tiap pengguna hingga 30 Juni 2019.
Selain itu, perusahaan terus memperluas jumlah pengguna dengan membidik transaksi bagi pengguna Bukapalak, serta gelaran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) yang berlangsung pada 22 Mei hingga 30 Juni 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News