Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pegadaian yang terdaftar dan berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus bertambah. Sampai sembilan bulan pertama tahun ini regulator mencatat ada 58 entitas gadai legal yang beroperasi.
Dari jumlah pelaku usaha besar itu, sebanyak 41 entitas gadai swasta di antaranya masih berstatus sebagai perusahaan terdaftar. Sementara itu ada enam belas perusahaan yang sudah mengantongi izin dari OJK. Lalu satu pemain lagi adalah perusahaan gadai milik pemerintah PT Pegadaian.
Seiring dengan jumlah pemain yang makin banyak, jumlah outstanding pembiayaan dan pinjaman yang disalurkan pemain di sektor industri ini pun makin gemuk.
Per kuartal ketiga tahun ini, jumlahnya mencapai Rp 40,1 triliun. Jumlah ini meningkat 8,6% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak Rp 36,9 triliun.
Namun dari jumlah tersebut, Pegadaian masih tetap mendominasi industri dengan nilai outstanding sebanyak Rp 39,8 triliun. Sementara dari pemain gadai swasta jumlahnya baru sebesar Rp 251 miliar.
Meski porsinya masih kecil, Ketua Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Harianto Widodo menilai pelaku usaha gadai swasta masih punya potensi untuk mencatatkan pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi lagi. Pasalnya peluang pasar yang bisa digarap juga masih luas.
Agar bisa mengoptimalkan potensi yang ada, ia mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi. Di antaranya adalah pencarian peluang di daerah yang dinilai punya karakter pasar yang berbeda-beda.
Operasional gadai swasta memang dibatasi maksimal di tingkat provinsi. Makanya pelaku usaha pun mesti pandai-pandai memanfaatkan peluang yang ada di masing-masing wilayah agar bisa memacu bisnis.
Di sisi lain, industri gadai juga dinilai harus bersaing dengan pelaku usaha fintech dalam memenuhi kebutuhan dana masyarakat. Oleh karena itu, pelaku usaha pegadaian juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi agar pasarnya tak tergerus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News