kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pembiayaan Kendaraan Bekas Masih Tumbuh Positif hingga November 2024


Senin, 23 Desember 2024 / 22:24 WIB
Pembiayaan Kendaraan Bekas Masih Tumbuh Positif hingga November 2024
ILUSTRASI. Penyaluran pembiayaan kendaraan bekas di sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) masih tumbuh positif hingga November 2024. KONTAN/Baihaki/16/01/2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan kendaraan bekas di sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) masih tumbuh positif hingga November 2024. 

Salah satunya, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) atau Mandala Finance. Hingga November 2024, penyaluran pembiayaan untuk kendaraan bekas Mandala Finance naik 19% dibandingkan dengan priode yang sama di tahun sebelumnya atau secara year on year (YoY). 

Sayangnya, Mandala Finance tidak menyebutkan besaran nilai dari penyaluran pembiayaan kendaraan bekas hingga November 2024 tersebut. 

Baca Juga: BCA Finance Utamakan Pembiayaan Mobil Baru di 2025, Target Salurkan Rp 52 Triliun

Sedangkan untuk target penyaluran pembiayaan kendara bekas Mandala Finance pada tahun 2025, masih dalam tahap finalisasi. 

Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana melihat tren pembiayaan kendaraan bekas di Mandala Finance pada tahun ini juga menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Salah satu faktor penyebab peningkatan tersebut yaitu, program pembiayaan mobil bekas Mandala Finance yang diinisiasi pada kurtal I-2024.

“Kemudian, juga didukung oleh kebutuhan pasar dan permintaan pelanggan terhadap pembiayaan kendaraan bekas karena harganya yang lebih terjangkau,” kata dia kepada Kontan, Senin (23/12). 

Oleh sebab itu, Christel menuturkan bahwa Mandala Finance tetap optimistis permintaan pelanggan terhadap pembiayaan kendaraan bekas masih akan terus meningkat pada 2025, untuk mendukung kegiatan mereka sehari-hari. 

“Terlebih, target-target perusahaan untuk tahun 2025 juga diproyeksikan meningkat dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan pelanggan kami,” ungkapnya. 

Demi mendorong pembiayaan tetap tumbuh dan berkelanjutan, Christel menyebutkan bahwa Mandala Finance menerapkan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran guna menjaga portofolio bisnis yang sehat, diversifikasi portofolio, serta meningkatkan inovasi teknologi dalam produk dan layanan.

“Hal tersebut dilakukan untuk menjawab berbagai kebutuhan serta melayani lebih banyak konsumen di Indonesia,” ujarnya. 

Selaras dengan hal ini, perusahaan pembiayaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebutkan sampai dengan November 2024, CNAF telah menyalurkan total pembiayaan baru sebesar Rp 8,79 triliun. 

Angka tersebut naik 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, yang mencapai Rp 7,92 triliun.  

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Bidik Pembiayaan Mobil Bekas Capai Rp 6 Triliun pada 2025

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan apabila dibandingkan dengan target tahun ini yang sebesar Rp 9 triliun, maka penyaluran total pembiayaan baru CNAF pada periode tersebut telah mencapai 98% dari total target yang telah ditetapkan. 

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan mobil bekas pada 2025 bisa mencapai senilai Rp 6 triliun. 

Ristiawan mengatakan, porsi target pembiayaan mobil bekas tersebut relatif lebih besar dibandingkan dengan porsi target pembiayaan mobil baru yang hanya mencapai Rp 2,3 triliun pada tahun depan. 

Lebih jauh lagi, Ristiawan memprediksi bahwa pada 2025, akan menjadi tahun yang cukup menantang seiring dengan adanya pemberlakuan opsen pajak yang berdampak ke semua industri. 

“Meski begitu, kami tetap optimistis tahun depan akan dapat menyalurkan pembiayaan kendaraan baru dan bekas dengan lebih agresif lagi,” kata Ristiawan kepada Kontan, Senin (23/12). 

Tak hanya kebijakan opsen pajak, tantangan lain yang akan dihadapi pada 2025 yaitu kondisi daya beli masyarakat yang belum pulih serta kondisi konflik geopolitik yang masih berlangsung. 

Meskipun terdapat sejumlah tantangan, Ristiawan menuturkan bahwa CNAF berharap pemerintahan baru dapat memulihkan kembali roda ekonomi dan menumbuhkan minat masyarakat dengan memberikan berbagai stimulus positif. 

Disampung itu, ia juga menyebutkan bahwa CNAF yakin di tahun 2025, dapat semakin lebih agresif dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.

Selanjutnya: Bisnis Konstruksi Masih Menantang Tahun Depan

Menarik Dibaca: Toyota Yaris Cross HEV Meraih Penghargaan Most Worthy Car di Uzone Choice Award 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×