kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Pembiayaan Mobil Listrik Multifinance Capai Rp 17,64 Triliun per Oktober 2025


Kamis, 18 Desember 2025 / 18:53 WIB
Pembiayaan Mobil Listrik Multifinance Capai Rp 17,64 Triliun per Oktober 2025
ILUSTRASI. Suasana di sebuah gerai penjualan mobil listrik (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan industri multifinance telah menyalurkan pembiayaan mobil listrik sebesar Rp 17,64 triliun per Oktober 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan nilainya tumbuh sebesar 2,70% secara bulanan atau month to month (mtm).

"Pertumbuhan itu didorong meningkatnya minat konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan," ungkapnya dalam lembar jawaban RDK OJK, Rabu (17/12/2025).

Lebih lanjut, Agusman memperkirakan prospek pembiayaan mobil listrik pada 2026 akan tetap positif. Dia bilang hal itu dipicu tren elektrifikasi kendaraan, dukungan kebijakan terkait lingkungan, serta bertambahnya pilihan merek kendaraan listrik di pasar.

Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Baru Multifinance Terkontraksi 3,64% per Oktober 2025

OJK juga angkat bicara mengenai keputusan pemerintah untuk tak memperpanjang pemberian insentif kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) utuh atau completely built-up (CBU) pada tahun depan. Adapun insentif hanya berlaku hingga Desember 2025.

Agusman memperkirakan permintaan kendaraan listrik tetap meningkat menjelang berakhirnya insentif. Dengan demikian, multifinance yang menyediakan pembiayaan kendaraan listrik akan mendapatkan efek positif.

"Hal itu dapat mendorong kinerja pembiayaan kendaraan listrik hingga akhir 2025," katanya.

Baca Juga: OJK Jatuhkan Sanksi kepada 15 Multifinance dan 14 Fintech Lending pada November 2025

Sementara itu, Agusman berpandangan pembiayaan kendaraan secara keseluruhan pada tahun depan diperkirakan mengikuti dinamika pasar otomotif. Meskipun demikian, secara keseluruhan, industri multifinance diperkirakan tetap tumbuh positif pada 2026.

Dia bilang terdapat peluang pertumbuhan yang bisa dioptimalkan industri multifinance, terutama dari segmen kendaraan listrik dan inovasi produk pembiayaan. Selain itu, multifinance juga bisa memanfaatkan peluang dari pembiayaan modal kerja yang terus menunjukkan pertumbuhan positif.

Secara keseluruhan, pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance terus menunjukkan perlambatan sejak awal tahun ini. Berdasarkan data OJK terbaru per November 2025, piutang pembiayaan multifinance hanya tumbuh 0,68% secara YoY, dengan nilai sebesar Rp 505,3 triliun.

Mengenai hal itu, Agusman mengatakan perlambatan pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance tahun ini dipengaruhi dinamika perekonomian, termasuk penurunan penjualan kendaraan. 

Baca Juga: OJK Ajak Industri Multifinance Optimistis Tingkatkan Kinerja di Tengah Tantangan

Selanjutnya: Samuel Sekuritas Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL)

Menarik Dibaca: Ciri-Ciri Anak Perfeksionis dan 6 Cara Menghadapinya dengan Tepat, Moms Harus Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×