kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan multifinance ke sektor UKM turun 4,8% di Juli 2019


Kamis, 29 Agustus 2019 / 17:48 WIB
Pembiayaan multifinance ke sektor UKM turun 4,8% di Juli 2019


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembiayaan atau multifinance mengalami penurunan dalam pembiayaan sektor UKM di bulan Juli 2019 secara year on year(yoy).

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juli 2019 pembiayaan pada sektor UKM sebesar Rp 71,11 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 74,70 triliun. Artinya secara year on year mengalami penurunan sebesar 4,8%.

Baca Juga: Pinjaman bilateral masuk komponen RIM, perbankan makin leluasa salurkan kredit

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan menyatakan penurunan ini disebabkan oleh berapa hal. Pada Juli 2019 terdapat 109 perusahaan pembiayaan untuk UKM atau menurun sebanyak enam perusahaan pembiayaan (PP).

"Penurunan penyaluran pembiayaan UKM secara umum diakibatkan oleh sejumlah pemain yang mengalami penurunan dalam penyaluran pembiayaan terhadap sektor UKM,"kata Bambang kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8).

"Penurunan pembiayaan UKM tersebut dikontribusi oleh penurunan pembiayaan di beberapa perusahaan pembiayaan yang selama ini menjadi kontributor pembiayaan UKM dan adanya 6 perusahaan pembiayaan yang sudah di cabut izin usahanya," lanjut Bambang.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, penurunan ini terjadi karena tren daya beli masyarakat yang sedang menurun beberapa bulan terakhir ini.

"Hal yang wajar apabila terjadi penurunan, karena daya beli masyarakat sedang menurun sedangkan para pengusaha tidak ingin menambah modal kerjanya karena mereka anggap sudah cukup," kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8).

"Apabila daya beli sedang bagus mungkin para pengusaha ingin menambah modal kerjanya. Itu yang menjadi sebab saat ini, apalagi penjualan roda dua dan empat juga sedang menurun," lanjut dia.

Baca Juga: Bank DKI gelar akad kredit program rumah DP Rp 0

Baik Suwandi maupun Bambang tidak berkomentar mengenai alasan pencabutan izin perusahaan pembiayaan tersebut.

Penurunan pembiayaan kepada UKM juga dirasakan oleh PT Indosurya Inti Finance atau dikenal dengan Indosurya Finance.

Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung mengatakan bahwa pendanaan perusahaan terhadap UKM sebesar Rp 929 miliar sedangkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,08 triliun.

"Sebagian besar pengusaha menunda mengembangkan usaha. Di kuartal II ada pemilu, Juni ada libur Lebaran, jadi dampaknya cukup signifikan ke pembiayaan produktif," ujar Mulyadi Tjung kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8).

Tahun ini Indosurya Finance targetkan pembiayaan ke sektor UKM sebesar Rp 2 triliun. "Untuk capai target tersebut, perusahaan akan libatkan aplikasi yang ada untuk dikebut prosesnya, dan program marketing juga kita kejar juga di tahun ini,"katanya.

Baca Juga: DANA tambah saluran top up saldo di Pegadaian dan vending machine BlueMart

Sementara itu, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan pertumbuhan pada pembiayaan sektor UMKM. Per Juli 2019, MTF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,88 triliun ke sektor UMKM. Jumlah tersebut meningkat 11,85% bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,22 triliun.

Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, pertumbuhan ini sesuai arahan PT Bank Mandiri Tbk selaku induk usaha MTF untuk lebih memperhatikan UMKM di Indonesia.

MTF mempunyai target minimal pembiayaan sektor UMKM 10% dari portofolio perusahaan, dan juga pembiayaan segmen komersil meningkatkan pembiayaan UMKM.

"MTF mencoba mendorong produk multiguna untuk digunakan Modal Kerja para UMKM dibantu dengan PT Bank Mandiri Tbk sebagai induk perusahaan melalui event UMKM Bank Mandiri," ujar Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo kepada Kontan.co.id, Rabu (28/8).

MTF menargetkan pembiayaan sektor UMKM sebesar Rp 3 triliun. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan pembiayaan UMKM MTF pada tahun 2018 sebesar Rp 2,4 triliun dan 2017 sebesar Rp 2,19 triliun.

Baca Juga: Per Juli 2019, MTF telah salurkan pembiayaan Rp 1,88 triliun ke sektor UMKM

Untuk mencapai target tersebut, MTF telah menyiapkan berbagai strategi.  Antara lain menggarap segmen commercial car seperti pick up. Lalu menggenjot pembiayaan modal kerja melalui multiguna, dan kerjasama fintech yang menyasar UMKM.

"Per Juli 2019 portofolio UMKM MTF 11.95% dari total pembiayaan baru, Naik dibanding Juli 2018 pembiayaan UMKM sebesar Rp 1.22 triliun dengan portfolio 7.8%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×