Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BNI Syariah menyatakan saat ini rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) perseroan mengalami penurunan di semester I 2019.
Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhiyati menjelaskan CAR di semester I 2019 turun menjadi 18,38% dari periode tahun sebelumnya 19,24%.
Baca Juga: UangTeman catat tingkat wanprestasi 90 hari sebesar 95,86% di bulan Juli
Bukan tanpa alasan, penurunan tersebut menurutnya sejalan dengan rencana ekspansi bisnis perusahaan. Sebab, hingga Juni 2019 lalu BNI Syariah memang mencatatkan pertumbuhan pembiayaan cukup deras yakni sebesar 26% secara year on year (yoy).
Sekaligus pada periode tersebut, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini juga berhasil mendorong rasio dana murah (CASA) hingga mencapai 60%.
"Pertumbuhan pembiayaan tersebut di sisi lain meningkatkan ATMR (aktiva tertimbang menurut risiko) sehingga mengakibatkan CAR sedikit menurun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/7).
Baca Juga: Sampai triwulan I 2019, sebanyak 28 dana pensiun disemprit OJK
Hingga akhir tahun, BNI Syariah memproyeksikan CAR akan berada di atas 20%.
Peningkatan CAR tersebut dipengaruhi oleh proyeksi peningkatan modal diantaranya melalui peningkatan laba ditahan dan potensi setoran modal dari pemegang saham eksiting
Pun, menurut Dhias sampai saat ini posisi CAR masih dinilai ideal untuk memenuhi kebutuhan penyaluran pembiayaan yang masih bisa ditopang dari dana pihak ketiga (DPK).
Baca Juga: Bank BNI pastikan punya dua anak usaha baru tahun ini, apa saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News