Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Strategi Multifinance Menjaga Kualitas Pembiayaan
Sedangkan nasabah baru juga sudah melalui saringan yang lebih kuat yaitu membayar uang muka (DP) lebih tinggi seiring dengan kemampuan bayar nasabah cukup tinggi.
Melandainya pembentukan pencadangan juga diproyeksi oleh PT BCA Finance pada tahun ini. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyatakan pembentukan CKPN di 2020 sebesar Rp 554 miliar.
“Adapun bujet CKPN 2021 sebesar Rp 513 miliar. Penurunan bujet pencadangan di tahun ini karena kami perkirakan kondisi akan membaik,” jelas Roni.
Meski telah melakukan pencadangan, BCA Finance memproyeksi NPF perusahaan bisa ditekan lebih baik menjadi 1,14% di pengujung tahun ini. Adapun pada 2020, NPF BCA Finance berada di posisi 1,17%.
Oleh sebab itu, perusahaan masih akan mempertahankan penerapan minimal uang muka (DP) sebanyak 20% dibandingkan total pembiayaan.
Berbeda dengan PT Mandiri Tunas Finance yang bakal berencana menaikkan pencadangan. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo bilang hal itu sesuai dengan arahan pemegang saham yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Baca Juga: Sepanjang 2020, pembiayaan syariah Adira Finance tumbuh 11% yoy
“Di akhir 2020, pencadangan menjadi 214%. Pada 2021 di tingkatkan lagi pencadangan sesuai arahan pemegang saham. Perhitungannya sesuai denga PSAK terbaru. Jaga-jaga karena masih ada pandemi,” katanya.
Sejalan dengan itu, Ia menyatakan perusahaan akan terus menekan NPF sebab situasi ekonomi yang semakin membaik. Ia juga berharap agar pandemi bisa segera ditangani agar tidak ada lagi PSBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News