kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.205   64,44   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,16   1,11%
  • LQ45 879   12,29   1,42%
  • ISSI 221   1,13   0,52%
  • IDX30 449   6,77   1,53%
  • IDXHIDIV20 541   6,33   1,18%
  • IDX80 127   1,54   1,22%
  • IDXV30 135   0,55   0,41%
  • IDXQ30 149   1,80   1,22%

Pendapatan bunga bersih bank ikut tertekan perlambatan kredit


Kamis, 13 Juni 2019 / 06:39 WIB
Pendapatan bunga bersih bank ikut tertekan perlambatan kredit


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan masih tumbuh 11% per April 2019. Data dari analisis uang beredar Bank Indonesia (BI) ini menunjukkan penurunan dari kenaikan bulan Maret sebesar 11,5%.

Perlambatan kredit ini pun menyebabkan perlambatan pertumbuhan pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) sejumlah bank. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, pendapatan bunga per Mei masih tumbuh sebesar 18,72% secara year on year (yoy). 

Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian di bulan Maret 2019 lalu yang sempat tumbuh 21,69% secara tahunan. Per April 2019 kredit BTN tercatat tumbuh 19,35% secara yoy menjadi Rp 222,01 triliun.

Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan, perlambatan tersebut disebabkan oleh hari efektif di bulan Mei 2019 yang pendek, alhasil proses collection kredit pun belum maksimal dan berdampak pada pendapatan bunga yang kurang optimal.

Mahelan mengatakan, pihaknya hanya mematok kpertumbuhan pendapatan bunga 10%-14% tahun ini. "Diproyeksikan pendapatan bunga BTN pada tahun ini akan berada pada kisaran Rp 25 triliun-Rp 26 triliun," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/6). 

Pendapatan bunga bersih PT BPD Sumatera Utara (Sumut) pun susut di bulan April 2019 dibandingkan periode Maret 2019. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar menuturkan per April 2019 pendapatan bunga bersih Bank Sumut baru tumbuh 7,3% secara yoy. Angka ini turun daripada pertumbuhan Maret 2019 sebesar 7,67%.

"Namun, masih tumbuh dibandingkan NII per Desember 2019 sebesar 7,36% yoy," kata Syahdan. Bank milik Pemerintah Provinsi Sumatra Utara ini optimis NII pada bulan Desember 2019 bisa kembali terangkat naik minimal sebesar 7,83%.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Vera Eve Lim menilai sejauh ini pertumbuhan pendapatan bunga BCA masih relatif stabil. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya permintaan kredit di BCA. "Pertumbuhan (kredit) dibanding tahun lalu so far di kisaran 12%, jadi tidak terlalu ada pengaruh," ujarnya.

Vera juga memandang pertumbuhan kredit maupun pendapatan bunga BCA diramal masih akan stabil hingga akhir tahun. Apalagi menurutnya, BCA tidak memiliki rencana untuk menaikkan tingkat suku bunga dalam waktu dekat.

"Kami tidak ada rencana menaikkan suku bunga kredit, walaupun bunga deposito naik 150 bps. Bunga kredit kami naik tidak sampai 50 bps," kata Vera.

Sekadar informasi saja, per April 2019 NII BCA masih tumbuh sebesar 13,61% secara yoy menjadi Rp 15 triliun. Peningkatan tersebut ditopang dari kenaikan pendapatan bunga sebesar 16,25% menjadi Rp 19,29 triliun. Sementara dari sisi fungsi intermediasi, kredit bank dengan kode saham BBCA ini tercatat naik 13,22% dari Rp 479,21 triliun menjadi Rp 542,59 triliun per April 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×