Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kelesuan ekonomi mendorong perbankan menambah penempatan dana di bank sentral. Ini terjadi pada Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA). Tapi, penempatan dana di Bank Indonesia (BI) oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) justru turun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2015, penempatan dana di BI oleh Bank Mandiri mencapai Rp 80,76 triliun atau tumbuh 27,04% secara year on year (yoy). Ini jauh lebih tinggi dibanding April 2014 yang mencapai Rp 63,57 triliun atau justru turun 5,50% secara yoy.
Menurut Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, ada dua tujuan utama penempatan dana bank pada BI. Pertama, sebagai kewajiban pemenuhan giro wajib minimum yang jumlahnya dipengaruhi oleh jumlah dana pihak ketiga (DPK). "Kedua, pemanfaatan ekses likuiditas," kata Rohan pada KONTAN, Minggu (14/6).
Jumlah DPK Bank Mandiri meningkat dari Rp 481 triliun pada April 2014 menjadi Rp 563 triliun per April 2015. Ini menyebabkan kewajiban pemenuhan GWM Bank Mandiri juga meningkat. "Selain kenaikan DPK, penguatan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah selama satu tahun terakhir juga menyebabkan meningkatnya nilai penempatan valas Bank Mandiri di Bank Indonesia," ujar Rohan.
Tren berbeda justru terjadi di BRI. Penempatan dana di BI oleh BRI mencapai Rp 85,36 triliun per April 2015, turun 1,65%. Ini berbeda dibanding April 2014 yang mencapai Rp 86,80 triliun atau tumbuh 17,59% .
Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, penempatan dana pada BI merupakan salah satu alternatif dari penempatan likuiditas yang dimiliki BRI. "Mengingat return minimal, hal ini merupakan opsi terakhir yang ditempuh oleh bank," kata Budi.
Besaran penurunan dana BRI di bank sentral memang tidak signifikan. "Ini hanyalah merupakan salah satu strategi optimalisasi yield yang dilakukan oleh tresuri BRI," ujar Budi.
Langkah ini lebih ditujukan untuk menjaga likuiditas bank. Sehingga dana yang ditempatkan di BI dijaga pada level yang dianggap aman.
Adapun penempatan dana BCA menunjukkan tren kenaikan tajam seperti Bank Mandiri. Penempatan dana di BI oleh BCA mencapai Rp 58,72 triliun atau tumbuh 33,93%.
Sebagai perbandingan, per April 2014 silam, penempatan dana BCA di BI justru turun 22,97%. "Penempatan lebih besar ke BI karena permintaan kredit melemah," kata Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA. Jahja menambahkan, BCA menargetkan penempatan dana di BI per semester pertama 2015 naik sekitar 8% - 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News