kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Bank BUKU I bidik pertumbuhan dana 22%


Jumat, 20 Februari 2015 / 11:05 WIB
Bank BUKU I bidik pertumbuhan dana 22%
ILUSTRASI. Calon investor mengamati grafik perdagangan mata uang kripto di Jakarta, Senin (3/5/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kelompok bank kecil masih semangat mengumpulkan likuiditas di pasar ritel. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, kelompok bank BUKU I bermodal Rp 100 miliar - Rp 1 triliun mematok pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 22,4% menjadi Rp 244 triliun pada akhir tahun 2015.

Nah, angka rencana pertumbuhan dana pada bank Buku I ini jauh lebih tinggi dari target pertumbuhan DPK rata-rata bank sebesar 14,4% menjadi Rp 4.715 triliun pada akhir tahun ini. Target DPK bank-bank Buku I ini juga lebih tinggi daripada target kelompok bank lain. 

Misal, pada 2015, bank Buku II menargetkan DPK tumbuh 14,6% menjadi Rp 901 triliun, bank Buku III menargetkan DPK tumbuh 12,78% menjadi Rp 1.470 triliun, serta bank Buku IV menargetkan DPK tumbuh 14,57% menjadi Rp 2.161 triliun.

Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK mengatakan, bank-bank kecil mengejar pertumbuhan dana yang tinggi, karena ingin menjaga keseimbangan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) agar tidak melewati batas aturan rasio ini di level 92%. 

Bank-bank kecil masih dalam batas aman untuk rasio LDR pada saat ini. Tapi, ada beberapa bank dari Buku II dan Buku III yang sudah memiliki LDR di atas 92%, seperti bank asing dan bank yang pemiliknya asing. Irwan bilang, rasio LDR yang tinggi pada bank tersebut karena sebagian dana mereka dari luar. 

Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel BNI menuturkan, perbankan sekelas bank besar juga sangat menjaga rasio keseimbangan antara kredit dengan dana. Bank pelat merah ini mengaku, akan menggenjot pertumbuhan deposito, jika rasio LDR sudah di  atas 87%-88%. "Kami akan menjaga rasio LDR di level 83%-86%," kata Darmadi, Senin (16/2). 

Jika rasio pinjaman terhadap simpanan di bawah angka 86%, maka bank tidak akan ekspansi cari dana mahal. Tahun 2015, BNI menargetkan DPK tumbuh 14%-16%, dengan komposisi dana murah 65%-70% dan sisanya dana mahal.

Irfan Oeji, Direktur Utama Bank Mayora mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan dana 15% pada tahun ini. Pertumbuhan dana ini lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan dana bank kelompok lain. Tapi, target ini lebih rendah daripada realisasi pertumbuhan dana sebesar 66% pada kinerja tahun 2014. "Pertumbuhan dana ini untuk penyaluran kredit," kata Irfan.

Dengan pertumbuhan DPK sebesar 15%, penghimpunan dana Bank Mayora akan mencapai Rp 4,43 triliun pada akhir tahun 2015. Tahun lalu dana pihak ketiga bank ini mencapai Rp 3,85 triliun. 

Bank Mayora menargetkan pertumbuhan kredit 35% atau menjadi Rp 3,86 triliun per akhir tahun 2015, dari realisasi kredit sebesar Rp 2,86 triliun per akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×