kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penerbitan Green Bond oleh Perbankan Diperkirakan Bakal Ramai pada Semester II


Senin, 11 Maret 2024 / 17:59 WIB
Penerbitan Green Bond oleh Perbankan Diperkirakan Bakal Ramai pada Semester II
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya mendorong kredit hijau, green bond atau obligasi berwawasan lingkungan hijau menjadi salah satu sumber pendanaan perbankan. Namun, penerbitan green bond yang diterbitkan oleh perbankan di tahun ini diprediksi baru akan ramai di separuh kedua tahun ini. 

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat saat ini baru menerima satu mandat penerbitan green bond milik perbankan senilai Rp 2,5 triliun. Meski tak disebutkan bank apa yang menerbitkan, sudah bisa dipastikan itu adalah green bond milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang telah ditawarkan pada akhir pekan kemarin.

BRI menerbitkan menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2024 sebesar Rp 2,5 triliun dalam tiga seri. Seri A sebesar Rp 1,23 triliun dengan jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi dengan kupon 6,15%.

Seri B sebesar Rp 879,43 miliar dengan jangka waktu 2 tahun dengan kupon 6,25%. Seri C sebesar Rp 382,9 miliar jangka waktu 3 tahun dengan kupon 6,25%.

Baca Juga: Perbankan Syariah Melalap Berkah dari Harga Emas yang Kian Melejit

Aksi korporasi tersebut merupakan salah satu upaya BRI dalam merealisasikan green economy dan juga bagian dari strategi pendanaan yang menganut sustainable principle

Dan, dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembiayaan maupun membiayai kembali kegiatan dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan untuk kegiatan modal kerja. 

“Masyarakat dapat turut serta bersama BRI dengan menjadi investor green bond untuk mendorong terciptanya pola bisnis berkelanjutan di dalam negeri,” ujarnya belum lama ini.

Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo, Danan Dito pun mengungkapkan bahwa pihaknya melihat ada kemungkinan baru akan ramai di semester II/2024. Ia bilang hal tersebut lebih karena kondisi likuiditas masih tinggi.

Oleh karenanya, ia melihat penerbitan yang baru ramai di separuh kedua tahun ini sejalan dengan permintaan yang diperkirakan  akan banyak seiring dengan pertumbuhan ekonomi pasca pemilu.

Dito juga menyebutkan pertumbuhan mungkin akan bertahap, karena awareness akan ekonomi hijau juga masih berkembang. Sementara, tingkat likuiditas perbankan juga mempengaruhi tingkat penerbitan obligasi.

Baca Juga: Targetkan Transaksi Kartu Debit Naik hingga 20%, BTN Luncurkan Fitur Contactless

“Tahun lalu kelihatannya lebih banyak penerbitan green bond, sekitar Rp 5 triliun,” ujar Danan Dito.

Di sisi lain, beberapa bank yang memang saat ini gencar menyalurkan kredit hijau belum membutuhkan adanya penerbitan green bond. Ambil contoh, PT Bank CIMB Niaga Tbk yang sepanjang tahun lalu telah menyalurkan kredit hijau sekitar Rp 33,49 triliun.

Meski tahun ini menargetkan pertumbuhan kredit hijau sekitar 5% hingga 7,5%, Direktur Treasury CIMB Niaga John Simon menilai masih memiliki pendanaan yang cukup. Sehingga, belum ada rencana menerbitkan green bond.

“Untuk pendanaan, sementara ini belum ada rencana spesifik untuk menerbitkan green bond tahun ini,” ujar John singkat.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi pun membuka potensi penerbitan surat utang, termasuk green bond, jika dibutuhkan. Di mana, Bank Mandiri menyikapi tantangan likuiditas pada tahun ini dengan mengambil penekanan utama pada peningkatan efisiensi struktur pendanaan.

Ia bilang Bank Mandiri masih memiliki ruang untuk menerbitkan surat utang sebagai salah satu upaya bank memperoleh yang stabil, jangka menengah, dan jangka panjang. 

“Sampai Desember 2023, Bank Mandiri juga masih memiliki sisa plafon penerbitan obligasi berwawasan lingkungan atau green bond tahap 1 sebesar Rp 5 triliun dari total plafon Rp 10 triliun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×