Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Penerbitan obligasi sektor pembiayaan hingga akhir tahun diprediksi tak akan akan jauh lebih tinggi dari realisasi tahun lalu. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, total penerbitan surat utang di sektor ini mencapai Rp 24,12 triliun. Angka ini mencakup 21,98% dari total emisi obligasi.
Financial Institution Ratings Director Pefindo Hendro Utomo mengatakan, sepanjang September Pefindo telah menerima mandat penerbitan obligasi multifinance sebesar Rp 8 triliun. Ia memperkirakan, realisasi penerbitan hingga akhir tahun ini tidak akan jauh lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu.
Hendro menyebut, tahun lalu penerbitan obligasi multifinance mencapai Rp 36 triliun. Jika diakumulasikan dengan mandat yang diterima Rp 8 triliun, hingga akhir tahun ini diprediksi hanya akan mencapai Rp 32 triliun.
“Tapi untuk mandat yang kami terima belum tentu terbitkan di tahun ini, bisa jadi tahun selanjutnya. Maka itu, kami perkirakan penerbitan sektor ini berkisar Rp 28 triliun hingga Rp 30 triliun,” ungkap Hendro kepada KONTAN, Rabu (20/9).
Menurutnya, pemicu minimnya penerbitan obligasi multifinance tahun ini terseret lesunya perekonomian dalam negeri yang membuat penjualan kendaraan bermotor ikut melambat. Plus di kasus Bima Finance dan Arjuna Finance yang membelit industri multifinance ikut berdampak.
“Bisnis penopang multifinance masih mendominasi dari sektor otomotif dan alat berat, sementara pertumbuhan kedua sektor itu masih terbatas,” tambah Hendro.
Meski demikian, Hendro melihat, penerbitan obligasi multifinance secara garis besar masih menarik minat pelaku pasar lantaran untuk memenuhi kebutuhan refinancing. Lalu dari sisi investor, bisa juga untuk menggantikan obligasi yang akan dilunasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News