kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Pengamat Nilai Hadirnya Kopdes Merah Putih Tak akan Ganggu Pasar Fintech Lending


Jumat, 21 Maret 2025 / 10:35 WIB
Pengamat Nilai Hadirnya Kopdes Merah Putih Tak akan Ganggu Pasar Fintech Lending
ILUSTRASI. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (tengah) bersama Mendagri Tito Karnavian (kiri) dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Joko Yuliantono (kanan) memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025). Pemerintah akan memberikan pinjaman sebesar Rp5 miliar melalui Bank Himbara untuk setiap koperasi desa merah putih yang akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti gudang penyimpanan, cold storage, unit simpan pinjam, hingga klinik desa, yang bertujuan sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi persoalan ekonomi di pedesaan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan skema pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih).

Nantinya, Kopdes Merah Putih akan beroperasi di daerah-daerah dan disebutkan juga bahwa salah satu sumber pendanaan untuk Kopdes Merah Putih akan melibatkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Berdasarkan pasar, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai kehadiran Koperasi Desa Merah Putih memang tidak mengganggu fintech lending dalam hal penyaluran pembiayaan. Sebab, keduanya punya segmen pengguna yang berbeda.

Baca Juga: Samir: Hadirnya Koperasi Desa Merah Putih Dapat Saling Melengkapi Fintech Lending

"Keduanya bisa saja beririsan. Namun, tak akan mengganggu signifikan karena koperasi secara keseluruhan mempunyai pangsa pasar yang tersegmentasi, sedangkan fintech lending juga memiliki pangsa pasar yang memang berbasis digital," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/3).

Meskipun demikian, Nailul beranggapan rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang akan menggunakan dana perbankan, terutama bank BUMN, akan berpotensi membuat fintech lending cukup seret dalam memperoleh channeling dari perbankan BUMN. 

Selama ini, dia bilang pihak perbankan menyumbang sekitar 60% sumber pendanaan terhadap fintech lending dan sebagian ada yang berasal dari perbankan BUMN. 

Baca Juga: AFPI: Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih Bukan Jadi Ancaman bagi Fintech Lending

"Jika memang pendanaan ditarik cukup signifikan untuk membiayai Koperasi Desa Merah Putih, tentu akan ada kesulitan pembiayaan channeling yang dialami oleh fintech lending. Hal itu bisa berbahaya bagi ekosistem fintech lending," ungkapnya.

Nailul menilai bukan hanya berbahaya ke ekosistem fintech lending saja, melainkan pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih juga menyimpan potensi gagal bayar tinggi. Dengan demikian, bisa saja masyarakat dan nasabah dari perbankan BUMN yang akan dirugikan.

Selanjutnya: Indonesia's Lewotobi Laki-laki Volcano Erupts; Some Bali Flights Cancelled

Menarik Dibaca: Berikut Cara Bayar Zakat, Infak, Sedekah BAZNAS Melalui myBCA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×