Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan bancassurance perbankan mengalami tren peningkatan sejak Juni setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan. Alhasil, pendapatan komisi atau fee based income (FBI) mereka dari bisnis tersebut terkerek.
Commonwealth Bank misalnya, mencatat tren peningkatan penjualan bancassurance selama bulan Juni- Agustus 2020. Volume penjualannya meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya di masa awal Covid-19.
Ivan Jaya, Executif Vice President Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth Bank mengatakan, nasabah sudah mulai terbiasa dengan protokol kesehatan PSBB sejak Juni dan mulai terbuka untuk berdiskusi tentang solusi proteksi baik asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan.
Fee based income bancassurance yang didapat bank ini selama tiga bulan terakhir juga menunjukkan peningkatan hampir tiga kali lipat dibandingkan saat bulan-bulan di awal Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Bank kurang efisien, rasio BOPO menanjak per Juni 2020
Namun secara total sejak Januari-Agustus, fee-based income bancassurance Commonwealth masih lebih rendah sekitar 25-30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Hal itu karena nasabah masih belum nyaman bertemu tenaga pemasar asuransi itu pada awal Covid-19," kata Ivan pada Kontan.co,id, Selasa (29/9)
Ivan bilang, perkembangan Covid-19 dan adanya ketentuan PSBB lagi akan mempengaruhi prospek bisnis bancassurance. Namun, menurutnya, dengan meningkatnya kesadaran nasabah akan semakin pentingnya proteksi kesehatan akan membuat nasabah terbuka untuk menyusun rencana proteksi yang lebih komprehensif.
Saat ini, Commonwealth fokus pada penjualan produk i tradisional, seperti salah satu produk unggulan perseroan FWD Multiple Protection yang memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis sampai dengan tiga kali lipat untuk satu polis, dimana produk-produk sejenis hanya memberikan klaim rata-rata hanya satu kali untuk satu polis.
Baca Juga: Fee based income Bank BRI tumbuh 18,59% di semester I 2020
Bank CIMB Niaga juga mencatatkan tren kenaikan penjualan bancassurance. "Kami melihat mulai naik lagi penjualan dan bahkan lebih baik dari sebelum ada Covid-19," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga.
Penjualan bancassurance CIMB Niaga hingga Agustus meningkat 15% dibandingkan sebelum masa Covid. Namun, Lani tidak menyebutkan perkembangan pendapatan fee yang diperoleh perseroan dari bisnis tersebut. Hanya saja, hingga akhir tahun diharapkan akan tetap mengalami peningkatan.
Bank Maybank Indonesia pun demikian. Taswin Zakaria, Direktur Utama bank ini mengatakan, perolehan fee based income dari bancassurance selama pandemi ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah perseroan. "Kami percaya dengan produk yang tepat dan cahnnel distribusi yang tepat, penjualan bisa tumbuh bahkan lebih tinggi dari kondisi normal."ujarnya.
Namun, Taswin tidak merinci besaran pertumbuhan fee based income dari bisnis tersebut. Tahun ini, strategi Maybank untuk menjaga pertumbuhan di tengah perlambatan kredit akibat pandemi adalah mengakselerasi pertumbuhan fee based income untuk produk bancassurance dan forex dikombinasikan dengan produk investasi dan wealth management.
Per Juni 2020, Maybank mencatat kenaikan recurring fee income sebesar 11,0%. Itu termasuk di dalam fee income tahun lalu adalah one-off fee dari hasil penyelesaian arbitrase domestik sehingga pertumbuhan fee income yang dilaporkan sebesar 1,4%.
Selanjutnya: Bank akan dorong fee based income lewat channel digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News