kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Penjualan Kendaraan Lesu, OJK Belum Ingin Revisi Target Pembiayaan Multifinance


Senin, 19 Mei 2025 / 20:36 WIB
Penjualan Kendaraan Lesu, OJK Belum Ingin Revisi Target Pembiayaan Multifinance
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum ingin merevisi proyeksi pertumbuhan piutang pembiayaan industri multifinance pada 2025, meski ada penurunan penjualan kendaraan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum ingin merevisi proyeksi pertumbuhan piutang pembiayaan industri multifinance pada 2025, meski ada penurunan penjualan kendaraan. 

Adapun OJK menargetkan piutang pembiayaan industri pembiayaan atau multifinance dapat tumbuh 8%-10% pada 2025.

"Sejauh ini, belum perlu dilakukan koreksi terhadap proyeksi pertumbuhan industri multifinance pada 2025. Meskipun demikian, akan dilakukan review secara berkala dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi perekonomian global dan domestik," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Senin (19/5).

Baca Juga: Begini Respons OJK Terkait Rencana Merger Adira Finance dan Mandala Finance

Agusman tak memungkiri lesunya penjualan kendaraan dapat berdampak terhadap kinerja industri multifiance. Sebab, segmen tersebut sejauh ini mendominasi pembiayaan multifinance. 

Meski ada penurunan penjualan kendaraan, dia tetap optimistis industri multifinance bisa bertumbuh lewat upaya diversifikasi portofolio ke berbagai sektor produktif.

"Prospek industri tumbuh tetap terbuka melalui diversifikasi ke sektor produktif, seperti alat berat, energi terbarukan, dan kendaraan listrik," ungkapnya.

OJK mendorong agar industri multifinance dapat melakukan penguatan manajemen risiko, efisiensi, dan tata kelola, agar strategi diversifikasi berjalan secara prudent dan berkelanjutan. Dengan pendekatan adaptif dan kolaboratif, Agusman meyakini, industri multifinance dapat menjaga stabilitas dan tetap tumbuh positif tahun ini.

Sebagai informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil nasional secara wholesales (pabrik ke diler) pada kuartal I-2024 tercatat sebanyak 215.069 unit. Angka itu turun 23,9% secara Year on Year (YoY) dibandingkan penjualan wholesales mobil nasional pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 282.601 unit.

Adapun OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 510,97 triliun per Maret 2025. Nilai itu tumbuh 4,60% secara Year on Year (YoY). Pertumbuhan Maret 2025 terbilang melambat, jika dibandingkan posisi Februari 2025 yang tumbuh sebesar 5,92% YoY.

Baca Juga: OJK Beri Sanksi kepada 17 Multifinance dan 9 Fintech Lending pada April 2025

Selanjutnya: IQOS Berkolaborasi dengan Merek Desain Italia SELETTI di Milan Design Week

Menarik Dibaca: 5 Tips Cara Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Selingkuh, Jangan Balas Dendam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×