Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penjualan mobil yang masih tertekan, PT Mandiri Utama Finance (MUF) telah menyiapkan sejumlah strategi agar pembiayaan kendaraan tetap tumbuh.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil Agustus 2025 turun cukup tajam. Dari sisi wholesales (pabrik ke dealer) merosot 19% menjadi 61.780 unit, sedangkan penjualan ritel (dealer ke konsumen) terkoreksi 13,4% menjadi 66.478 unit dibandingkan Agustus tahun lalu.
Direktur PT Mandiri Utama Finance Dapot Parasian Sukoco Sinaga mengklaim, pihaknya tetap mencatat pertumbuhan positif dari sisi pembiayaan. Menurutnya, saat ini kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan masih tinggi meski industri otomotif sedang melambat.
Baca Juga: Ini Respon Mandiri Utama Finance (MUF) Soal Perang Harga di Pasar Otomotif
“Harga yang lebih kompetitif justru membuka peluang baru. Dengan strategi yang tepat, kami mampu menjaga permintaan kredit kendaraan, khususnya mobil baru, agar tetap stabil,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (11/9/2025).
Hingga Agustus 2025, pembiayaan kendaraan baru masih mendominasi dengan kontribusi 61% dari total portofolio MUF. Untuk menjaga kinerja, perusahaan juga memperkuat diversifikasi segmen pembiayaan ke mobil bekas, multiguna, hingga kendaraan listrik.
Selain itu, MUF terus mengoptimalkan layanan digital melalui aplikasi MUF App dan website, serta menjaga sinergi dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI) lewat captive market maupun skema joint financing.
Baca Juga: NPF Masih Terkendali Pasca Lebaran, Begini Antisipasi Mandiri Utama Finance (MUF)
Menurut Dapot, mobil bekas dan kendaraan listrik menjadi dua segmen yang berpotensi menopang pertumbuhan penyaluran pembiayaan MUF ke depannya. Sebab, mobil bekas memiliki permintaan tinggi karena menawarkan harga yang lebih terjangkau.
"Sementara kendaraan listrik juga mencatat pertumbuhan 149% YoY hingga Agustus 2025 dan berpotensi menjadi segmen strategis MUF, sejalan dengan tren transisi energi berkelanjutan di Indonesia," jelasnya.
Selanjutnya: Perlu Hati-Hati, Tambahan Anggaran TKD di 2026 Berpotensi Kerek Defisit APBN
Menarik Dibaca: Tips Merawat Kompor Kaca biar Awet dan Tetap Elegan di Dapur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News