Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Menutup semester 1 tahun ini, PT Federal International Finance (FIF) membukukan pembiayaan sebesar Rp 9,2 triliun. Pembiayaan tersebut dicapai di tengah bayang-bayang perlambatan bisnis multifinance tentang aturan uang muka (DP) kendaraan.
"Kami mulai mengantisipasi dampak regulasi DP dengan merevisi target pembiayaan dengan mengurangi jumlah unit pembiayaan dari 1,4 juta menjadi 1,2 juta unit motor baru dan bekas," kata Djap Tet Fa Direktur Pemasaran FIF, dalam siaran rilis yang diterima KONTAN di Jakarta, Jumat (27/7).
Pada paruh semester ini, FIF telah membiayai 590.466 unit sepeda motor baru dan bekas. Kontribusi pembiayaan sepeda motor baru mendominasi dengan nilai Rp 7,27 Triliun. Sementara, nilai pembiayaan sepeda motor bekas mencapai Rp 1,33 triliun dengan jumlah unit sepeda motor bekas sebanyak 207.886 unit.
Lalu untuk, pembiayaan elektronik atau yang lebih dikenal dengan Spektra, FIF berhasil membukukan pembiayaan senilai Rp 642 Miliar
FIF mencatat, pada semester 1 tahun ini, kontribusi pembiayaan dari sepeda motor bekas tumbuh paling signifikan mencapai 30% dari Rp 1,07 triliun pada semester 1 2011 menjadi 1,33 triliun pada semester I 2012.
Sedangkan pembiayaan motor baru justru turun 4,1% dari Rp 7,5 triliun pada periode yang sama tahun 2011. Meski begitu, pada semester 2 tahun ini manajemen FIF optimistis target pembiayaan bisa tercapai pada akhir tahun nanti.
Tidak hanya sepeda motor bekas saja, nilai pembiayaan elektronik juga tumbuh signifikan. FIF mencatat, pembiayaan elektronik tumbuh 17,5% dibandingkan periode semester 1 tahun lalu sebesar Rp 546 Miliar ."Kami akan memberikan beberapa program dan service kepada konsumen untuk mencapai target," tutur Djap Tet Fa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News