Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Peminat sukuk ritel seri SR-008 membanjir. Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiadmadja, salah satu agen penjual mengaku telah memasarkan sukuk ritel sekitar Rp 1,3 triliun.
Nilai tersebut hampir mencapai target alokasi penjualan SR-008 di BCA yang sebesar Rp 2,1 triliun. "Kami akan melihat terlebih dahulu apabila jatah yang diberikan hampir habis, baru kemudian meminta tambahan ke pemerintah," tutur dia.
SR-008 mulai ditawarkan 19 Februari hingga 4 Maret 2016. Instrumen ini membagikan kupon tetap 8,30% per tahun dan akan dibayarkan pada tanggal 10 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 10 April 2016. Adapun jangka waktu ditetapkan tiga tahun.
Seperti sebelumnya, tahun ini pemerintah juga memberlakukan holding period satu bulan untuk penerbitan SR-008. Adapun nominal per unit ditetapkan Rp 1 juta dengan harga per unit at par.
Investor bisa merogoh kocek Rp 5 juta untuk minimal pemesanan dan maksimum pemesanan ditetapkan Rp 5 miliar.
Untuk penjatahan dijadwalkan pada 7 Maret 2016 dan setelmen pada 10 Maret 2016. Pengembalian dana yang tidak mendapat penjatahan dilakukan paling lambat tiga hari kerja setelah penjatahan.
Sedangkan konfirmasi kepemilikan pada tujuh hari setelah penjatahan. Untuk pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 11 Maret 2016.
Dirjen Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan Robert Pakpahan menargetkan bisa menyerap dana Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun dari penerbitan SR ini.
"Apabila demand tinggi, maka penyerapan akan kami upsize ke Rp 30 triliun," ujar Robert.
Target tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi penerbitan tahun lalu yang sebesar Rp 21,96 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News