kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan suku bunga acuan mendorong multifinance terbitkan surat utang


Rabu, 04 September 2019 / 20:29 WIB
Penurunan suku bunga acuan mendorong multifinance terbitkan surat utang
ILUSTRASI. Piutang Multifinance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) telah membuat pasar obligasi bergairah. Para pelaku multifinance mengambil kesempatan ini untuk menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan baru mereka.

Tren penurunan suku bunga acuan berpotensi mendorong penerbitan obligasi karena bunga yang harus dibayarkan penerbit melalui kupon kepada investor akan mengecil.

Baca Juga: Porsi penyaluran KUR Bank Mandiri dan BRI ke sektor produksi belum mencapai 60%

Kepala Divisi Pemeringkat Jasa Keuangan Pefindo Hendro Utomo mengatakan, bahwa multifinance bisa mengambil celah ini ketika bunga obligasi dinilai ideal.

“Kalau bunga ideal, bisa jadi momentum untuk multifinance menerbitkan surat utang. Kalau bunga landai, harapannya landai terus sampai jatuh tempo,” kata Hendro di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat ini bunga obligasi pemerintah menjadi acuan bagi multifinance yang akan menerbitkan surat utang. Misalnya saja, bunga obligasi pemerintah sebesar 6,5% untuk tenor tiga tahun, maka multifinance dengan rating AAA akan tambah bunga sebanyak 1%.

PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Finance baru saja menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar. Direktur Utama MPM Finance Johny Kondano menjelaskan, bahwa obligasi ini terdiri dari tiga seri.

Baca Juga: Ingin naik kelas menjadi BUKU III, Bank CCB (MCOR) akan rights issue

Seri A memiliki jangka waktu tiga tahun dengan bunga 8,25 % sampai 9,25%. Seri B memiliki jangka waktu 4 tahun dengan kuponnya memiliki bunga 8,5% sampai 9,5%. Sedangkan, Seri C memiliki jangka waktu lima tahun dengan besaran bunganya antara 8,75% sampai 9,75%.

“Penerbitan obligasi pertama ini, karena kami melihat ternyata suku bunga obligasi tidak semahal pinjaman dari bank. Ini juga merupakan diversifikasi pembiayaan untuk membantu perusahaan lebih kompetitif di pasar,” kata dia.

Menurutnya, penurunan suku bunga acuan akan membuat investor mengarah ke obligasi. Biasanya, jika suku bunga turun maka obligasi akan naik maka itu ia berharap para investor tertarik membeli surat utang MPM Finance.

Sepanjang 2019, MPM Finance bidik pembiayaan Rp 6,9 triliun. Dari jumlah itu, perusahaan butuh pendanaan baru Rp 4 triliun, sedangkan sisanya dari pendanaan tahun lalu. Porsi pendanaan, 70% pinjaman luar negeri, 30% pinjaman dalam negeri.

Baca Juga: Bank Mandiri siapkan pembiayaan khusus Rp 150 miliar untuk PT Timah (TINS)

Sementara itu, PT Hasjrat Multifinance berencana menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp 500 miliar. Penerbitan surat utang jangka menengah ini terdiri dari dua seri, yaitu MTN Hasjrat Multifinance III Seri A senilai Rp 200 miliar dengan tenor 2 tahun dengan bunga tetap 9,75% per tahun.

Sedangkan MTN Hasjrat Multifinance III mempunyai nilai pokok Rp 300 miliar. Adapun seri ini mempunyai jangka waktu 3 tahun dengan bunga tetap 10% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×