Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki awal tahun, penyaluran kredit properti tumbuh melesat. Hal ini turut meningkatkan bisnis perbankan pada produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit properti mencapai Rp 1.124,0 triliun, atau naik 5,9% secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2022. Pertumbuhan merata baik pada segmen KPR dan KPA, kredit konstruksi maupun kredit real estate.
Kredit KPR/KPA tumbuh 10,2% yoy pada Februari 2022, terutama KPR rumah tinggal tipe di atas 70 di DKI Jakarta dan Banten. Kredit konstruksi juga naik dari 0,6% yoy menjadi 1,2% yoy pada Februari 2022, terutama pada konstruksi sub sektor konstruksi gedung perkantoran di DKI Jakarta.
Baca Juga: Perkuat Bisnis di Perbankan, Grup Salim Kantongi Saham di 3 Bank Berikut
Demikian pula kredit real estate tumbuh positif 3,1% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 1,9% yoy, seiring peningkatan penyaluran kredit perumahan flat atau apartemen di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan pertumbuhan kredit secara positif pada Februari 2022, terutama ditopang KPR. "Sampai Februari 2022 masih tumbuh baik, terutama dari KPR Subsidi maupun KPR Non-Subsidi. Demikian juga dengan kredit konstruksi segmen komersial mulai tumbuh positif," kata Wakil Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, pekan lalu.
Bank pelat merah ini membidik penyaluran kredit tumbuh di kisaran 9%-10% pada 2022. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan mengoptimalkan program KPR FLPP, KPR BP2BT dan KPR TAPERA dengan potensi realisasi sebanyak 169.300 unit.
Baca Juga: Bank-Bank Ini Fokus Ekspansi Bidik Perusahaan Negara Asal Pemegang Saham
BTJ juga memperluas partnership untuk penyaluran kredit pada segmen fixed income dengan melanjutkan program KPR TWP AD dan ekspansi BTN Solusi di segmen institusi, lembaga pemerintah, kementerian dan korporasi BUMN lainnya.
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga raih kinerja positif. Bank telah mencairkan KPR baru senilai Rp 1,3 triliun hingga Februari 2022. Dengan capaian itu, outstanding KPR CIMB Niaga meningkat Rp 250 miliar dari Rp 39,1 triliun pada akhir 2021.
Mortgage and Secured Loan Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengatakan, penjualan KPR sudah tumbuh lebih baik pada Januari namun melambat pada bulan berikutnya akibat peningkatan kasus Covid-19. Diperkirakan bisnis akan membaik pada Maret 2022.
Baca Juga: Ekonomi Membaik, Kredit Konsumer Diyakini Menggeliat Tahun Ini
Tahun ini CIMB Niaga menargetkan penyaluran KPR bisa mencapai Rp 11 triliun. Untuk mencapai target, bank dengan kode saham BNGA ini akan fokus pada perhelatan pameran dengan menebar promo bunga pada calon nasabah.
Heintje bilang, perusahaan lebih fokus menerapkan strategi tellermate artinya lebih fokus menjalin kolaborasi dengan pengembang untuk menciptakan program bersama sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Kami akan fokus untuk melakukan bonding dengan pengembang. Nanti program antara satu developer bisa saja berbeda dengan pengembang lainnya," terang Heintje.
Baca Juga: Pada Tahun Ini, BCA Siap Genjot Penyaluran Kredit Konsumer
Tak berbeda, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melihat tren pertumbuhan KPR sudah terjadi sejak tahun lalu dan diperkirakan berlanjut hingga 2022. Bahkan, penyaluran KPR BCA tetap tumbuh pada dua bulan pertama tahun ini.
"Penyaluran KPR dalam dua bulan pertama bagus. PPKM kemarin memang sempat mengganggu, hanya saja itu tidak menghentikan minat masyarakat untuk membeli rumah, hanya tertunda saja karena masih butuh waktu untuk survei lokasi rumah yang diinginkan," kata EVP Consumer Loan BCA, Felicia M Simon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News