kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.703   21,00   0,13%
  • IDX 7.557   53,01   0,71%
  • KOMPAS100 1.175   9,66   0,83%
  • LQ45 939   11,90   1,28%
  • ISSI 227   0,10   0,04%
  • IDX30 484   6,37   1,33%
  • IDXHIDIV20 584   9,51   1,66%
  • IDX80 134   1,12   0,85%
  • IDXV30 142   -0,56   -0,39%
  • IDXQ30 162   1,94   1,21%

Penyaluran KUR dengan Skema Credit Scoring Dijalankan di Era Prabowo


Selasa, 08 Oktober 2024 / 15:56 WIB
Penyaluran KUR dengan Skema Credit Scoring Dijalankan di Era Prabowo
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis.(25/7/2024). Kementerian Koperasi dan UKM targetkan penyaluran KUR menggunakan skema credit scoring dilaksanakan mulai tahun depan.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menggunakan skema credit scoring dapat dilaksanakan mulai tahun depan, di bawah pemerintahan Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius, menyampaikan bahwa pemerintah saat ini masih mematangkan rencana tersebut. Skema ini tengah diuji coba pada tiga bank penyalur KUR terbesar berdasarkan jumlah nasabah.

“Sebanyak 72.000 nasabah menjadi bagian dari pilot project, termasuk BRI. Targetnya skema ini akan berlaku tahun depan,” ujar Yulius dalam konferensi pers Capaian Kinerja 10 Tahun Kemenkop UKM, di Jakarta, Selasa (8/10).

Baca Juga: Subsidi Bunga KUR Akan Disunat, Cek Cara & Syarat Pengajuan KUR BRI 2024

Yulius menjelaskan, penerapan credit scoring dalam penyaluran KUR telah dibahas bersama tim transisi Prabowo, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Koordinator Perekonomian.

Semua pihak berkomitmen untuk memastikan skema ini dapat diimplementasikan guna meningkatkan penyaluran KUR.

Yulius juga menyebutkan bahwa akan ada konsorsium khusus yang bertugas menentukan sistem credit scoring serta siapa saja yang berhak mendapatkan KUR dengan skema ini.

Baca Juga: Kredit UMKM Lesu Pada Agustus 2024, Ini Cara & Syarat Pengajuan KUR BRI Online

“Konsorsium ini nantinya akan menentukan siapa yang berhak menerima pinjaman, modelnya seperti apa, dan bagaimana sistemnya,” jelasnya.

Yulius mengakui bahwa penyaluran KUR kepada UMKM selama ini tidak cukup jika hanya berdasarkan data historis bank. Hal ini terutama karena banyak UMKM yang tidak memiliki pembukuan atau agunan yang disyaratkan untuk memperoleh pinjaman bank.

Oleh karena itu, skema credit scoring ini dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan penyaluran KUR. Persyaratan data pun akan diperluas, tidak hanya mengacu pada data historis, tetapi juga data dari sektor lain seperti listrik, e-commerce, hingga penggunaan pulsa.

“Kami sudah melakukan pilot project dan hasilnya, dengan credit scoring, penyaluran KUR meningkat sebesar 5%,” tambah Yulius.

Baca Juga: Kredit UMKM Tumbuh Melambat, KUR Masih Jadi Andalan Pembiayaan

Pada kesempatan tersebut, Yulius juga melaporkan bahwa realisasi penyaluran KUR dari tahun 2015 hingga 30 September 2024 telah mencapai Rp1.739 triliun, yang disalurkan kepada 48 juta debitur UMKM.

Adapun total realisasi pembayaran subsidi bunga KUR dari tahun 2015 hingga 30 September 2024 tercatat sebesar Rp163 triliun.

Selanjutnya: Harga Pangan Hari Ini (8/10): Beras, Bawang, Daging Sapi, Telur Ayam, Gula Turun

Menarik Dibaca: IDSurvey Dukung Bisnis Berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×