Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik perusahaan multifinance per Desember 2024 mencapai Rp 16,63 triliun.
Namun, porsi pembiayaan kendaraan listrik masih terbilang minim, di mana porsinya sebesar 3,31%, dari total piutang pembiayaan per Desember 2024.
Menanggapi hal ini, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebutkan penyaluran kendaraan ramah lingkungan baik itu hybrid, maupun listrik di CNAF telah mencapai sebesar Rp163,50 miliar hingga Februari 2025. Angka ini tumbuh 99% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, yang sebesar Rp 82,08 miliar
Sedangkan penyaluran pembiayaan untuk kendaraan ramah lingkungan mengambil porsi yang terbilang minim yakni sebanyak 9% dari total keseluruhan pembiayaan baru di CNAF hingga Februari 2025, yang tercatat sebesar Rp 1,86 triliun.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik CNAF Capai Rp 79,22 Miliar pada Januari 2025
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau listrik diproyeksi masih akan terus bertumbuh di tahun ini. Hal tersebut karena tingginya kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan juga harga kendaraan yang terjangkau.
"Selain itu, stimulus dari pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan juga turut mempengaruhi pertumbuhan untuk segmen ini karena masyarakat diuntungkan dengan berbagai insentif seperti pajak kendaraan yang murah dan juga bebas ganjil genap," kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (19/3).
Lebih jauhh lagi, Ristiawan menyebutkan bahwa berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatatkan total penyaluran pembiayaan mobil ramah lingkungan di tahun 2024 tumbuh pesat mencapai 99% jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp 10,14 triliun menjadi Rp 20,23 triliun.
Melihat hal tersebut, menurut dia potensi untuk segmen kendaraan ramah lingkungan sangat berpeluang besar agar dapat dimaksimalkan di tahun ini.
"Ditambah lagi, segmen masyarakat yang membeli kendaraan ramah lingkungan adalah kelompok masyarakat yang peduli pada efisiensi dan keberlanjutan," imbuhnya.
Demikian juga di CNAF, pertumbuhan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan tahun 2024, tumbuh pesat sebesar 120% menjadi Rp 740 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 337 miliar. Untuk itu, ke depannya, CNAF berharap market untuk kendaraan ramah lingkungan dapat semakin berkembang dengan agresif sehingga bisa memberikan peluang yang positif bagi industri pembiayaan.
Kendati begitu, Ristiawan menilai untuk segmentasi kendaraan listrik masih perlu dipikirkan untuk secondary market ke depannya serta efisiensi biaya baterai yang lebih murah. Menurut dia, antisipasi kedua hal tersebut perlu dipikirkan oleh pemerintah agar dapat semakin mempercepat pengalihan moda transportasi di Indonesia dari konvensional ke kendaraan listrik.
Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja penyaluran pembiayaan kendaraan listrik di tahun 2025, Ristiawan bilang CNAF melakukan sejumlah strategi antara lain yaitu, menawarkan suku bunga yang lebih murah dari pembiayaan reguler serta memberikan penawaran suku bunga 0% dengan syarat khusus untuk menarik perhatian konsumen.
"Selain itu, CNAF juga menyediakan charging station yang tersedia di Kantor Pusat CNAF Bintaro," imbuhnya,
Selaras dengan hal ini, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan penyaluran pembiayaan baru kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) mencapai sebesar 44,6 miliar hingga Februari 2025. Angka itu lebih tinggi 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya,
"Meskipun demikian, proporsi pembiayaan EV masih kecil dibandingkan dengan total pembiayaan perusahaan," kata Chief of Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani kepada Kontan, Jumat (19/3).
Baca Juga: Adira Finance Targetkan Pertumbuhan Pembiayaan Kendaraan Listrik 30% pada 2025
Dengan kondisi tersebut, Gani berharap pada tahun ini, pembiayaan kendaraan listrik dapat tumbuh seiring dengan berbagai insentif pajak yang diberikan pemerintah serta kemunculan merek-merek kendaraan listrik (EV) terbaru.
Kendati begitu, ia menilai bahwa masih terdapat beberapa tantangan dalam penyaluran pembiayaan kendaraan listrik diantaranya seperti harga kendaraan listrik yang masih relatif mahal dibandingkan kendaraan konvensional, terbatasnya infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya, serta ketidakpastian harga jual kembali karena pasar kendaraan listrik masih baru dan kecil.
Untuk dapat mendorong kinerja pembiayaan baru kendaraan listrik di tahun 2025, Gani bilang Adira Finance telah menerapkan beberapa strategi antara lain yakni, memberikan program promosi kepada konsumen dan juga harga yang kompetitif sehingga dapat menarik minat dan permintaan konsumen terhadap kendaraan listrik.
"Selanjutnya, perusahaan juga memperluas penetrasi pasar dengan menjalin kerja sama berbagai brand-brand kendaraan listrik baru dan dealer kendaraan listrik," tandasnya.
Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik Mandala Finance Tumbuh 14% hingga Februari 2025
Selanjutnya: Ciputra Development (CTRA) Hadapi Tantangan pada 2025, Simak Rekomendasi dari Analis
Menarik Dibaca: PLN Perkuat Talenta Masa Depan dengan Program Ikatan Kerja ITPLN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News