Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada bulan Oktober 2024, meskipun ada penurunan angka penjualan kendaraan bermotor.
Berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan multifinance dari lini kendaraan bermotor mencatatkan kinerja positif pada September 2024.
Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik Mandiri Utama Finance Tembus Rp 682 Miliar
Penyaluran pembiayaan tercatat tumbuh sebesar 9,93% secara tahunan (year on year/YoY), mencapai Rp 408,72 triliun, meskipun ada penurunan pada penjualan kendaraan bermotor.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penurunan penjualan mobil wholesales (dari pabrik ke dealer) sebesar 16,2% YoY, menjadi 633.218 unit pada periode Januari-September 2024.
Penurunan serupa juga terjadi pada penjualan mobil retail (dari dealer ke konsumen) yang turun 11,9% YoY menjadi 657.223 unit pada periode yang sama.
Namun, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 14% secara YoY pada Oktober 2024.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkapkan bahwa penyaluran pembiayaan perusahaan pada bulan Oktober tercatat sebesar Rp 7,92 triliun, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: BFI Finance Catat Peningkatan Piutang Pembiayaan 5% Jadi Rp 23 Triliun per September
Dari total penyaluran pembiayaan tersebut, kontribusi pembiayaan untuk mobil baru mencapai 24% atau Rp 1,93 triliun.
Sementara pembiayaan untuk mobil bekas menyumbang 64% atau Rp 5,05 triliun. Pembiayaan multifungsi atau refinancing berkontribusi sebesar 12% atau Rp 930 miliar.
Ristiawan menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan ini adalah strategi digitalisasi yang diterapkan sepanjang tahun 2024. Digitalisasi mempermudah transaksi sehingga lebih aman, efisien, dan terjangkau.
Selain itu, CNAF juga menjaga kesehatan portofolio dengan menggunakan metode Risk Based Pricing yang menyesuaikan suku bunga dengan profil risiko nasabah.
Pada awal tahun, CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9 triliun untuk tahun 2024. Hingga Oktober 2024, penyaluran pembiayaan perusahaan telah mencapai 88% dari target yang ditetapkan, dan Ristiawan optimistis bisa menutup tahun dengan kinerja yang positif dan sehat.
Selain CNAF, PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga melaporkan adanya pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 6,1% secara YoY pada Oktober 2024, mencapai Rp 17,6 triliun.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Salurkan Pembiayaan Mobil Baru Rp 8,2 Triliun pada Oktober 2024
Direktur Utama MUF Stanley Setia menyampaikan bahwa angka ini telah mencakup 80% dari target penyaluran pembiayaan perusahaan yang sebesar Rp 22 triliun.
Penyaluran pembiayaan MUF didominasi oleh pembiayaan mobil baru, yang berkontribusi 47% terhadap portofolio pembiayaan perusahaan, mencapai Rp 8,2 triliun.
Pembiayaan ini tumbuh 28% YoY. Outstanding piutang pembiayaan yang dikelola MUF hingga Oktober 2024 mencapai Rp 34,1 triliun, tumbuh 15,4% YoY.
Untuk terus mendorong pertumbuhan, MUF juga memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dealer, showroom, mitra, serta perbankan seperti Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Salah satu program besar MUF tahun ini adalah bekerja sama dengan Gaikindo untuk menggelar Mandiri Utama Finance Gaikindo Jakarta Auto Week (MUF GJAW) 2024, yang akan berlangsung pada 22 November hingga 1 Desember 2024.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 80 merek otomotif dan diharapkan dapat mendongkrak penjualan otomotif serta pertumbuhan pembiayaan.
Baca Juga: Pembiayaan Mobil Bekas CIMB Niaga Auto Finance Capai Rp 5,05 Triliun per Oktober 2024
Sementara itu, PT BNI Multifinance (BNI Finance) mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan yang signifikan sebesar 100% secara YoY, menjadi Rp 4,55 triliun pada Oktober 2024.
Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi menjelaskan bahwa meskipun penyaluran pembiayaan untuk mobil baru mengalami penurunan, pembiayaan untuk mobil bekas dan produk non-mobil baru mengalami kenaikan signifikan.
BNI Finance menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 5,25 triliun untuk tahun 2024, dan hingga Oktober 2024, perusahaan telah mencapai 87% dari target tersebut.
Albertus yakin perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan pada akhir tahun 2024.
Dengan pertumbuhan yang terus berlanjut, perusahaan-perusahaan multifinance ini menunjukkan optimisme untuk menutup tahun 2024 dengan kinerja yang solid dan sehat, meskipun ada tantangan pada sektor penjualan kendaraan bermotor.
Selanjutnya: Bangga Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Posting Foto Ini di Instagramnya
Menarik Dibaca: 15 Twibbon HUT Brimob 2024 Perayaan ke 79 Tahun yang Bisa Jadi Foto Profil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News