Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) cukup mengandalkan korporasi dalam penyaluran kreditnya. Pada semester pertama ini, kredit korporasi yang BCA gelontorkan mencapai Rp 155 triliun. Namun dari jumlah tersebut, yang terserap baru 58% atau Rp 91,4 triliun.
"Pada kredit korporasi, penarikan outstanding-nya baru Rp 91 triliun," ucap Direktur Korporasi BCA, Dahlia M. Ariotedjo, pada paparan kinerja semester satu, di Hotel Kempinski, Senin, (29/7). Ia menyebut, sisa kredit sebesar Rp 54 triliun terdiri dari bermacam-macam kredit termasuk kredit investasi.
Dahlia melihat, akan ada penarikan kredit investasi sekitar Rp 10 triliun dalam waktu dekat ini. Dari jumlah itu, penyalurannya yakni untuk debitur pembangunan jalan tol dan real estate. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, kredit korporasi banyak untuk pembiayaan besar.
Sebaran sektornya pun bervariasi, mulai dari telekomunikasi, distribusi, industri makanan, perkebunan, dan lain-lain. Tiap sektor kredit tersebut tak ada yang memegang porsi lebih dari 8% terhadap total kredit. Jahja menyampaikan, rata-rata tiap sektor umumnya memegang porsi sekitar 6% sampai 7,5%.
Pada semester pertama ini, kredit korporasi BCA tumbuh 18,4%. Pada posisi Juni 2012, BCA menyalurkan kredit korporasi sejumlah Rp 77,2 triliun. Kemudian pada periode yang sama 2013 ini, kredit korporasi yang BCA salurkan menjadi Rp 91,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News