kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan asing enggan masuk ke bisnis syariah


Rabu, 16 Oktober 2013 / 09:33 WIB
Perbankan asing enggan masuk ke bisnis syariah
ILUSTRASI. Realme GT Neo 3T


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Meski menjanjikan, bisnis perbankan syariah belum mampu memikat hati bank asing yang beroperasi di Indonesia. Standard Chartered Bank Indonesia, misalnya, mengurungkan niat masuk ke pasar perbankan syariah nasional.

Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia Tom Aaker memastikan Stanchart saat ini tidak memiliki rencana masuk ke bisnis perbankan syariah di Indonesia. Padahal, Stanchart saat ini telah membuka layanan perbankan syariah di sejumlah negara jiran, seperti Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan Uni Emirat Arab.

Sebelumnya, Stanchart berencana membuka unit bisnis perbankan syariah di Indonesia pada akhir tahun ini. Sayang, Stanchart terkendala perihal status hukum calon unit bisnis syariah. Sebab, Bank Indonesia mengharuskan bank yang mau masuk ke bisnis syariah mesti berbadan hukum lokal alias perseroan terbatas (PT). Padahal, status Stanchart Indonesia hanya kantor cabang bank asing (Harian KONTAN, edisi 17 Juli 2013).

Tapi, Tom menegaskan, Stanchart tak memiliki kendala hukum terkait rencana membuka bisnis syariah di Indonesia. Hanya, Stanchart memang sengaja tidak membuka unit syariah. Sebab, bank asal Inggris itu lebih memilih berinvestasi di Bank Permata dan unit usaha syariah (UUS) Bank Permata. Apalagi, UUS Bank Permata tergolong sukses. "Ketimbang kami berkompetisi dengan bank yang ada investasi kami di situ," katanya.

Tom menegaskan, tak ada rencana membuka bisnis syariah pada tahun ini. Meski begitu, dia mengatakan, tak menutup kemungkinan Stanchart akan membuka layanan perbankan syariah suatu saat nanti. "Mungkin saja tahun depan," kata Tom berandai-andai.

Citibank Indonesia juga belum berencana memasuki bisnis perbankan syariah di Indonesia.  Bank asal Amerika Serikat ini ingin fokus pada bisnis yang sudah ada selama ini. Agung Laksamana,  Head of Corporate Affair Citibank Indonesia, mengatakan, Citibank Indonesia masih ingin fokus pada bisnis korporasi dan ritel. "Jadi saat ini kami belum akan ke arah bisnis perbankan syariah," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×