kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan berlomba rilis program inovatif guna memacu transaksi kartu kredit


Rabu, 09 Oktober 2019 / 18:03 WIB
Perbankan berlomba rilis program inovatif guna memacu transaksi kartu kredit
ILUSTRASI. Petugas kasir melayani transaksi konsumen melalui kartu kredit BRI di salah satu ritel di Jakarta, jumat (12/4). PT Bank Rakyat Indonesai (BRI) mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi melalui kartu kredit sebesar 45% secara tahunan perkuartal I/2019, yait


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank masih terus berupaya memacu pertumbuhan transaksi kartu kredit menjelang akhir tahun ini. Bisnis ini dipacu lewat berbagai program dengan harapan bisa tetap tumbuh maksimal.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi kartu kredit pada bulan Agustus 2019 hanya tercatat 28,47 juta transaksi dengan nilai Rp 28,24 triliun. Transaksi ini turun 6,1% dari bulan sebelumnya dan secara nilai 5,4%.

Baca Juga: Mantan Dirut BRI Asmawi Syam beberkan kisahnya saat menjadi seorang bankir

Namun, secara akumulasi delapan bulan pertama tahun ini, jumlah transaksi kartu kredit mencapai 228,11 juta atau masing tumbuh 2,17% dari periode yang sama tahun 2018. Adapun nilainya transaksi kartu kredit ini selama Januari-Agustus tercatat Rp 224,17 triliun atau tumbuh lebih tinggi yakni 9,6% secara year on year (yoy).

PT Bank UOB Indonesia, salah satu bank yang terus memacu transaksi kartu kredit. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, nilai transaksi kartu kredit perseroan sudah Rp 8 triliun atau tumbuh 28% year on year (yoy).

Dessy Masri, Executive Director Cards & Payment Head Personal Finacial Services Bank UOB mengatakan pertumbuhan transaksi kartu kredit tersebut jauh melampai pertumbuhan industri. "Adapun pertumbuhan volume transaksinya lebih tinggi sedikit. Kami yakin sebentar lagi juga bisa mencapai capaian sepanjang 2018 sebesar Rp 8,5 triliun," jelasnya di Jakarta, Rabu (9/10).

Dessy bilang, transaksi kartu kredit Bank UOB masih tumbuh cukup bagus karena strategi perseroan meluncurkan program-program sesuai segmen. Misalnya kartu kredit ladies difokuskan menyasar perempuan dan kartu kredit One Card difokuskan untuk keluarga.

Sampai akhir tahun, Bank UOB akan menjaga pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit tetap di angka 28%. Perseroan optimis target itu mudah dapat dicapai dengan strategi-strategi bisnis yang terus disiapkan untuk menggenjot transaksi. Sedangkan dari sisi jumlah nasabah diperkirakan tidak akan banyak bergerak dimana hingga saat ini tercatat sebanyak 350.000.

Baca Juga: Kementerian BUMN jawab tudingan Faisal Basri soal korupsi di bank pelat merah

Salah satu strategi Bank UOB memacu pertumbuhan transaksi kartu kredit adalah dengan meluncurkan program anyar bertajuk Game of Crown. Ini merupakan program berhadiah langsung yang diberikan perseroan kepada nasabah yang dikemas lewat sebuah permainan petualangan berbasis online.

"Program ini bertujuan untuk mendorong loyalitas pengguna kartu kredit Bank UOB. Ini bentuk hadiah langsung kepada nasabah," ungkap Dessy.

Dessy bilang, pihaknya memutuskan bikin program dalam bentuk game karena akan lebih mendekatkan nasabah dengan produk yang ditawarkan bank sehingga cukup signifikan mendorong transaksi kartu kredit. Terbukti, program berbasis game yang dirilis kuartal IV tahun lalu yakni UOB Blast of Surprise bisa mendorong kenaikan volume transaksi 30% dengan pertumbuhan nilai sebesar 26%.

Program Game of Crown yang akan diselenggarakan mulai 9 Oktober 2019 -31 Januari 2020. Berbagai hadiah yang disiapkan bagi nasabah yang berhasil mengumpulkan poin dalam game diantaranya smartphone, logam mulia, kamera digital, TV LED, e-voucher, sepeda motor dan hadiah utama berupa mobil.

Dessy menambahkan, transaksi kartu kredit Bank UOB hingga saat ini masih lebih banyak digunakan untuk e-commerce, travel dan dinning. Porsi e-commerce disebut mencapai sekitar 24%.

Baca Juga: Kementerian BUMN bakal tunjuk dirut BTN pekan depan, siapakah dia?

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk juga terus berupaya memacu transaksi kartu kredit terutama di sektor leisure dan pariwisata. Handayani, Direktur Konsumer bank pelat merah ini bilang, travel masih jadi salah satu penopang transaksi kartu kredit perseroan di tingginya tren jalan-jalan di kalangan anak muda.

Hanya saja, dia Handayani belum bersedia menyebutkan angka pertumbuhan transaksi kartu kredit BRI hingga September 2019. Namun per Agustus, sales volume transaksi kartu kredit perseroan masih tumbuh 34%.

Baru-baru ini, BRI berkolaborasi dengan Traveloka meluncurkan PayLater Card. Ini merupakan produk yang memberikan pengalaman yang inovatif kepada nasabah dalam memesan tiket dan kamar hotel melalui aplikasi Traveloka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×