kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perbankan makin mengoptimalkan penyaluran kredit via platform digital


Senin, 26 Agustus 2019 / 19:23 WIB
Perbankan makin mengoptimalkan penyaluran kredit via platform digital
ILUSTRASI. Layanan Digital Jenius Live dari Bank BTPN


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memacu pertumbuhan kreditnya. Platform digital jadi salah satu alat untuk mendorong pertumbuhan.

PT Bank BTPN Tbk (BTPN, anggota indeks Kompas100) misalnya via platform digitalnya yakni Jenius pada tahun ini bisa menghadirkan fitur kredit bertajuk Flexi Cash kepada semua penggunanya.

Baca Juga: Membaca peluang bisnis kartu pembiayaan di bank syariah

“Kami masih piloting untuk Flexi Cash nilai pinjamannya masih kecil sekitar puluhan miliar. Saat ini masih pengguna terpilih yang bisa memanfaatkannya, namun nanti akan kita buka untuk semua user, mungkin tahun ini sudah bisa,” kata Direktur Bank BTPN Hanna Tantani saat ditemui Kontan.co.id di Bursa Efek Indonesia, Senin (26/8).

Hingga saat ini Jenius sudah memiliki 1,6 juta nasabah. Sementara pengguna yang telah memanfaatkan fitur Flexi Cash sebanyak 2.500 nasabah.

Hanna menjelaskan penawaran kredit Flexi Cash ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pengguna Jenius. Makanya, plafon kredit yang bisa berbeda-beda antar pengguna. Soal ini Hanna menjelaskan perseroan turut memanfaatkan teknogi artificial intelegent (AI) untuk merangkum kredit scoring maupun analisis resiko dari nasabah.

Baca Juga: Platform digital Pinang telah salurkan kredit Rp 6,9 miliar

Plafon yang bisa diberikan juga akan tergantung dengan pola simpanan nasabah. Sebab Jenius mulanya diciptakan sebagai platform simpanan.

“Jenius produk yang relatif baru, namun perkembangannya cukup baik. Sekarang kontribusinya sekitar 5% dari total DPK kita. Kami harapkan bisa terus bertumbuh ke depannya,” lanjut Hanna.

Hingga Juni 2019 kredit perseroan berhasil tumbuh 112% (yoy) dari Rp 67,76 triliun di semester I 2018 menjadi Rp 143,35 triliun di pariuh pertama tahun ini. Sedangkan DPK tumbuh 36% (yoy) dari Rp 71,99 triliun semester pertama tahun lalu menjadi Rp 97,70 triliun semester I tahun ini.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×